Jumat, 26 November 2010

Becoming a Billionaire episode 5

Suk Bung jongkok di depan Presiden Lee Jong Heon. Ia membuka kancing bajunya. Presdir terlihat ketakutan (Pasti Presdir mikir Suk Bong yang nggak2 neh). Ia membuka bajunya untuk memperlihatkan kalung miliknya. Tapi kalung itu tidak ada. Suk Bong meraba lehernya yang kosong. Ia mulai panik. Kalungnya hilang. Suk Bong mencari-cari dilantai. Bahkan dengan kurang ajarnya dia mulai mengaduk-aduk bathub. Presdir sampai tergelincir dan berteriak marah sambil melemparkan busa ke wajah Suk Bong (wkwkwk...lucu banget).
Para bodyguard menyeret Suk Bong dengan paksa. Presdir marah besar. Suk Bong berusaha menjelaskan tentang kalungnya yang telah hilang. Presdir tak mau mendengar omong kosong itu. Ia minta dipanggilkan polisi. Suk Bong teringat Shin Mi pernah melihat kalung itu sebelumnya dan mengatakannya pada Presdir. Beruntung Shin Mi datang dan bilang ia pernah melihat kalung itu.

Woon Suk datang menemuinya ayahnya. Mereka berbincang sebentar. Direktur Choo mendapat telepon dan bergegas pergi. Syalnya ketinggalan. Woon Suk mengejarnya. Dari belakang tak sengaja ia mendengar ayahnya berbicara ditelepon mengenai Suk Bong dan anehnya ia tak boleh tahu masalah ini.
Woon Suk cakep juga
Shin Mi menegaskan pada ayahnya bahwa ia memang benar pernah melihat kalung milik Suk Bong. Presdir bertanya mengapa ia harus melihat kalung itu juga. Suk Bong kembali teringat kata Kang Woo bahwa Shin Mi tak boleh mengetahui masalah ini. Ia meminta Shin Mi pergi sebentar karena ia ingin berbicara berdua saja dengan Presdir. Presdir menolak dan membiarkan Shin Mi tetap tinggal.
"Anggap saja kalung itu masih ada. Apa yang harus ku lihat?" tanya Presdir.
"Lambang kalung itu. Aku pernah melihatnya di ruangan Presiden. Lambang di amplop itu sama dengan yang ada di kalungku."
Presdir terkejut. Tapi ia tak mau percaya begitu saja. Ia ingin melihatnya sendiri dan meminta Suk Bong membawakan kalung itu padanya.
Suk Bong kembali memeriksa lehernya. Ia teringat kalung itu pasti terjatuh saat ia berkelahi dengan Jong Shil di tempat pemancingan ikan. Ia menyalahkan Shin Mi.
Di luar Shin Mi menawarkan ganti rugi atas kehilangan kalung itu. Ia menganggap ganti rugi dengan uang saja pasti sudah cukup untuk kalung yang tak berharga itu. Suk Bong marah.
"Jika tidak tahu jangan bicara sembarangan!" hardik Suk Bong. Shin Mi hendak membantah, tapi Suk Bong menempelkan telunjuknya di bibir Shin Mi. Shin Mi menepisnya.
"Kalung itu adalah pemberian dari ayahku. Bagiku kalung itu sebagai pengganti dari ayahku." Lalu Suk Bong pergi. Shin Mi cuma tertegun.

Suk Bong menelepon tempat pemancingan ikan menanyakan tentang kalungnya. Ia memberitahu ciri-ciri fisik kalungnya dengan jelas dan berharap ada yang menemukannya disana. Shin Mi menyusulnya dengan mobil. Ia mengklakson, tapi Suk Bong cuek. Kemudian Shin Mi menghalangi jalan Suk Bong. Suk Bong kesal menutup teleponnya. Shin Mi mengajak Suk Bong naik dan akan membantu Suk Bong mencari kalungnya. Suk Bong menolak dengan mengatakan akan mencari kalung itu sendirian. Shin Mi penasaran sebenarnya ada hubungan apa kalung itu dengan ayahnya. Suk Bong jelas menolak memberitahunya.

Tae Hee datang menemui Woon Suk. Ia marah karena Woon Suk membantu Shin Mi mendapatkan kaset rekaman video itu. Woon Suk menegaskan selamanya ia akan berada di pihak Shin Mi dan terang-terangan akan menentangnya jika Tae Hee berbuat seperti ini lagi (mungkin usaha Tae Hee untuk menjatuhkan Shin Mi). Tae Hee marah. Ia siap mengibarkan bendera permusuhan dengan Woon Suk.
Tae Hee pulang. Di dalam mobilnya ia berteriak. Mobil berhenti dan Tae Hee turun dari mobil dan muntah-muntah. Sekretaris Yoon cemas. Ia bilang sepertinya Woon Suk memang menyukai Shin Mi. Tae Hee tak terima dan ngomel-ngomel pada Sekretaris Yoon. Ia mendapat sebuah SMS dari ayahnya. Di rumah ia langsung berbicara dengan ayahnya.

Suk Bong mencari kalungnya di area pemancingan. Semua orang yang tengah memancing ditanyainya (emang enak ya kalo mancing malem2?), tapi tidak ada yang pernah melihat kalungnya. Suk Bong putus asa dan sangat sedih. Ia takut kalung itu jatuh ke kolam. Lalu ia melihat Woo Byung Do, pria yang tempo hari bertemu disana.
Ia menanyai pria itu. Byung Do hanya mengangguk, tapi menolak memberitahu dimana kalung itu sebelum dibelikan daging. Mereka bertiga ke rumah makan. Byung Do memakan daging yang dimintanya. Suk Bong dan Shin Mi menunggu dengan sabar. Membiarkan Byung makan dagingnya dulu.
Lalu Suk Bong kembali menanyakan kalungnya. Byung Do meminta dibungkuskan daging dengan daun selada. Suk Bong menuruti permintaannya dan memberikan daun selada itu padanya. Tapi Byung Do menyuruh Suk Bong memberikannya pada Shin Mi yang ia kira pacar Suk Bong. Dengan tatapan matanya Suk Bong meminta Shin Mi membuka mulut dan memasukkan daun selada itu ke mulut Shin Mi. Byung Do juga menyuruh Shin Mi gantian menyuapi Suk Bong. Shin Mi kesal. Merasa mereka berdua telah dipermainkan dan ditipu agar bisa makan daging gratis. Ia mengajak Suk Bong pergi. Byung Do dengan santainya malah minta satu porsi lagi. Shin Mi tambah kesal dan pergi. Suk Bong ragu-ragu. Kemudian ia memutuskan membelikan pria itu daging lagi dan menuliskan nomor teleponnya jika ia menemukan kalungnya. Setelah Suk Bong pergi Byung So merogoh kantongnya dan mengeluarkan kalung milik Suk Bong.

Suk Bong bertengkar dengan Shin Mi di dalam mobil. HP Shin Mi berbunyi. Shin Mi meminta tolong mengambilkannya di jok belakang. Karena Shin Mi sedang menyetir Suk Bong membantu memeganginya. Telepon itu dari Woon Suk. Suk Bong sepertinya sengaja berteriak tangannya sudah pegal. Woon Suk menyadari keberadaan seorang di samping Shin Mi dan bertanya padanya. Shin Mi menjawab jujur bersama dangan Suk Bong. Woon Suk sepertinya cemburu. Shin Mi menguap. Suk Bong melihat dan menyodorkan permen karet ke mulut Shin Mi. Shin Mi nggak mau disuapi Suk Bong lagi. Ia mengambil dengan tangannya dan menyuapkan sendiri ke mulutnya. Tiba-tiba Suk Bong berteriak saat mobil mereka hampir bertabrakan dengan truk. Shin Mi kaget dan mengerem mendadak. Mobil Shin Mi berhenti. Shin Mi terlihat syok. Suk Bong juga di sebelahnya, tapi sebelah tangannya terentang melindungi tubuh Shin Mi. Shin Mi sadar. Ia melihat ke arah Suk Bong dengan grogi. Suk Bong mengumpat dan mengomelinya. Suk Bong meminta tukar tempat. Ia keluar dari mobil. Tapi tanpa di duga Shin Mi tancap gas pergi meninggalkannya. Suk Bong kaget dan cuma bisa melongo.
ini nih jalan yang harus dilalui Suk Bong.
Ia tak percaya Shin Mi benar-benar meninggalkannya di tengah jalanan yang sepi (tega bgt neh Shin Mi) dan sama sekali nggak berbalik buat mengangkut Suk Bong lagi. Suk Bong terpaksa berjalan kaki. Ia jalan sambil bernyanyi.

Tae Hee sedang merayu ayahnya untuk memutuskan kontrak kerja dengan perusahaan Frontier. Tentu saja ayahnya menolak permintaan Tae Hee. Urusan pribadi jangan dibawa-bawa dalam urusan pekerjaan. Tae Hee tak kehabisan akal. Ia memanas-manasi ayahnya bahwa Woon Suk selalu membanding-bandingakan perusahaan Bu Hoo dengan Oh Sung (mereka rival banget). Ayahnya terpancing. Ia mulai marah dianggap kalah saing dari Oh Sung.

Byung Do menelepon Suk Bong (pria ini dari pertama kali ngeliat ngeselin banget). Ia mengucapkan terimakasih pada Suk Bong. Suk Bong kembali menanyakan apakah dia sudah bisa mengingat kalungnya. Pria itu malah berkata nggak jelas lalu menutup teleponnya. (agak nggak waras nih orang).

Untuk menghilangkan stres Suk Bong minum-minum di kedai. Ia sampai pingsan. Pemilik kedai bingung. Woon Suk meneleponnya dan pemilik kedai yang mengangkat.

Shin Mi tengah berenang. Saat ia akan naik Woon Suk datang mengulurkan tangan untuknya. Mereka berbincang. Shin Mi menyinggung tentang Suk Bong yang menyalahkannya atas kehilangan kalungnya. Woon Suk malah menyindirnya. " Tapi kau tidak harus meninggalkannya di jalan, kan?"
"Bagaimana kau tahu?"

Suk Bong terbangun dari tidurnya. Ia kaget mendapati dirinya di kamar asing. Ia berjalan ke arah dapur. Disana Woon Suk tengah memasak (seneng deh liat cowok bisa masak.)

So Jung sedang berada di rumah Presdir Lee. Kang Woo meneleponnya dan memberitahu kalung Suk Bong hilang. Jadi jalan satu-satunya untuk membuktikan fakta itu dengan tes DNA. Sebenarnya ia ingin meminta tolong So Jung untuk mengambil rambut Presdir, tapi bicaranya malah berbelit-belit karena grogi. Ayah Kang Woo tidak sabar dan merebut telepon itu. Ia langsung menyuruh So Jung mencabut sehelai rambut Presdir atau bisa mencari di kamar mandi. So Jung bimbang. Ia takut ketahuan.

Sementara Shin Mi tengah sarapan bersama ayahnya. Mereka membicarakan masalah Suk Bong.
"Kenapa Suk Bong ingin sekali memperlihatkan kalung itu padamu?" tanya Shin Mi. "Sebenarnya ingin memastikan apa?"

Woon Suk selesai masak. Ia mempersilahkan Suk Bong sarapan bersamanya.

Woon Suk keliatan cakep kalo lagi serius.
So Jung mengambil pilihan kedua. Diam-diam masuk ke kamar Presdir dan menyelinap ke kamar mandi mulai mencari rambut Presdir di saluran air. Ia juga memeriksa bathub, tapi tak menemukan apa-apa disana. Kemudian ia melihat sandal Presdir dan akhirnya menemukan yang dicarinya. So Jung mencabut sehelai rambut yang menempel disandal itu. Ia senang, tapi tiba-tiba mengernyit melihat rambut yang berwarna putih itu. Ia menelepon ayah Kang Woo menanyakan apakah rambut uban bisa di gunakan. Di luar ia mendengar suara Shin Mi. Cepat-cepat ia bersembunyi di dekat shower. Presdir masuk ke kamar mandi diikuti oleh Shin Mi. Presdir minta Shin Mi membantu menyemir rambutnya. Shin Mi yang berpikiran praktis menyuruh ke salon saja. Presdir tersinggung. Sepertinya Shin Mi melupakan sesuatu. Shin Mi terus saja bertanya mengapa ia harus menyemir rambut ayahnya. Presdir tak mau menjawab dan pergi keluar. Shin Mi juga hendak keluar jika saja ponsel So Jung tidak berbunyi. Shin Mi menahan langkahnya. Mencari asal suara itu dan menemukan So Jung sedang bersembunyi.
"Han So Jung...!!" seru Shin Mi. So Jung panik dengan berteriak. Tanpa sengaja memencet shower dan menghanyutkan rambut yang dipegangnya.
Sementara Ayah Kang Woo berusaha meneleponnya terus.

Shin Mi menginterogasi So Jung. So Jung menjawab dengan jujur bahwa ia sedang mencari rambut Presiden Lee. Suk Bong akan menggunakan itu untuk tes DNA

Woon Suk mengajak Suk Bong balap motor. Mereka masing-masing naik motor balap menyusuri jalanan (Keren banget liat mereka berdua. Jadi pengen di boncengin).
Suk Bong mendapat telepon dari Shin Mi. Woon Suk terkejut saat tahu yang menelepon Shin Mi. Cemburu kali ya? (Duh, Shin Mi beruntung banget seh disukai sama dua orang ganteng).
Mereka berhenti di pinggir jalan. Sebuah bola basket menggelinding ke arah mereka. Di seberang mereka sekelompok anak meminta bola mereka. Lalu Woon Suk mengajak Suk Bong taruhan bermain basket. Mereka bermain dengan gembira. Suk Bong menang dan mendapat uang taruhan. Setelah itu mereka melepas lelah dengan rebahan di atas rumput. Suk Bong sudah merasa lebih baik. Ia berterimakasih pada Woon Suk. Ponselnya berbunyi. Telepon dari Direktur Lee Shin Mi.

Suk Bong datang ke hotel. Ia menghadap Shin Mi di kantornya. Shin bertanya tentang ayah Suk Bong yang selama ini dicarinya. Tanpa berbelit-belit ia bilang apakah ada kemungkinan bahwa ayahnya adalah ayah kandung Suk Bong. Suk Bong jelas terkejut mendengar pernyataan Shin Mi. Ternyata Suk Bong sama sekali tak mengetahui masalah tes DNA itu. Kayaknya semua atas inisiatif dari Kang Woo dan ayahnya yang ingin membantunya. Shin Mi masih tak percaya dengan fakta ini. Ia masih menganggap Suk Bong seorang penipu yang menginginkan uangnya. Ia memanggil Ketua Yoo dan menyuruhnya menyelidiki latar belakang Suk Bong sampai detail. Suk Bong berdiri mendekat ke arah Shin Mi.
"Tolong jangan selidiki mengenai kankerku?

Suk Bong kembali ke rencananya semula untuk mengambil sampel rambut Presiden Lee. Ia mengajak Kang Woo mengikuti Presdir ke sebuah acara pertemuan para konglomerat. Disana sudah ada Boo Kwi Ho ayah Tae yang bertemu dengan Presdir di luar gedung. Kedua rival bertemu dan saling menatap sinis. Kang Woo menawarkan dirinya untuk mengambil rambut Presdir dengan berpura-pura gila. Suk Bong melarang. Ia takut ketahuan dan Kang Woo bisa dipecat. Suk Bong bilang dirinyalah yang harus melakukan ini. Ia keluar dari mobil.
begini nih kalo musuh bebuyutan ketemu.
Suk Bong berlari mengejar Presdir yang sudah kebur berjalan ke dalam gedung setelah di ajak masuk oleh Choo Young Dal (ayah Woon Suk-pihak netral). Beberapa penjaga langsung menahannya dan melarangnya masuk. Sebuah mobil mewah berhenti. Pemilik mobil itu turun. Mereka adalah tamu yang pernah menginap di hotel Oh Sung, nenek tua dan putranya. Suk Bong pernah bernyanyi untuknya. Nenek itu mengenali Suk Bong. Suk Bong senang.

Di rumah Shin Mi menggeledah ruang kerja ayahnya. Kayaknya ia mencari ampolp surat yang diceritakan oleh Suk Bong. Ia mencoba membuka brankas, tapi gagal dengan kode passwordnya. Ia mencoba membuka dengan password hari ulang tahunnya. Berhasil. Ia menarik lacinya dan menemukan sebuah amplop surat dengan lambang yang sama seperti kalung milik Suk Bong. Ia menariknya keluar dan membaca isi surat itu. Surat itu adalah surat cinta. Kayaknya surat cinta ayahnya untuk selingkuhannya (apa mungkin ibu Suk Bong?). Shin Mi menangis membaca itu. Ia merasa di khianati.

Nenek tua sangat senang bertemu Suk Bong. Ia mengusap pipi Suk Bong dengan sayang. Nenek itu tahu aja muka yang bening. Terbukti saat Kang Woo memprkenalkan diri, nenek itu terlihat acuh. Wkwkwk. Putra nenek itu. Kalau nggak salah namanya Direktur Wang. Ia menanyakan maksud kedatangan Suk Bong dan menawarkan bantuan. Suk Bong tidak melewatkan kesempatan ini dan dengan jujur bilang ia ingin mengambil sehelai rambut Presdir Lee.

Pertemuan itu adalah untuk merayakan ulang tahun Direktur Wang. Semua memberi hadiah kecuali Presdir Lee (bwahaha dasar nggak ayah nggak anaknya sama2 pliiit...). Untuk menahan gengsinya Presdir Lee menawarkan hadiah apa yang mereka inginkan. Nenek langsung menjawab rambut Presiden. Presdir langsung cemberut. Direktur Wang mengalihkannya dengan bilang kalau nenek sangat menyukai permainan adu rambut.
Di luar Suk Bong sudah menunggu. Ia sangat senang saat nenek berhasil membawakan sehelai rambut Presdir untuknya. Nenek juga tampaknya sangat senang bisa membantu Suk Bong.

Suk Bong hati-hati memasukkan rambut Presdir ke dalan plastik. Kemudian ia membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan tes DNA.

Keluarga Kang Woo sedang makan malam dan membahas Suk Bong yang kemungkinan adalah putra dari Oh Sung Group. Kang Sook (adik Kang Woo) merasa takut Suk Bong tidak mau melihatnya lagi jika sudah jadi orang kaya. Ayah menyuruhnya berbaik hati padanya. Ibu malah memarahi ayah yang terkesan merestui putrinya pacaran dengan orang yang terkena kanker payudara. Kang Woo tersedak saat mendengar keluarganya sudah tahu mengenai kanker Suk Bong.
Suk Bong tengah di lantai atas memandang langit dalam diam. Tiba-tiba Shin Mi datang. Dia meracau tak jelas. Ia kecewa ayahnya memilki selingkugan dan mengkhianati ibunya. Suk Bong tahu Shin Mi sedang mabuk dan menyuruhnya pulang.

Suk Bong pergi ke rumah sakit untuk mengambil hasil tes DNA. Dokter datang membawa file dan menyerahkan pada Suk Bong. Kang Woo meminta Suk Bong cepat membuka file itu. Ia menutup matanya karena tegang. Suk Bong membukanya dan membaca hasil tes yang menunjukkan 99.99 persen hubungan kandung.



Becoming a Billionaire episode 4

Suk Bong masuk ke kamar Presdir Lee dan menemukan sebuah surat dengan simbol gambar yang sama persis dengan kalungnya. Presdir masuk dan memergokinya.
"Apa yang kau lakukan? Letakkan surat itu!" perintahnya galak.
Shin Mi masuk saat mendengar keributan. Meminta maaf pada ayahnya. Lalu menarik Suk Bong keluar.

Shin Mi membawa Suk Bong dengan mobilnya. Suk Bong terus-terusan meminta kembali dan membuat Shin Mi sangat kesal. Ia bilang ingin membicarakan hal penting dengan ayahnya. Shin Mi tak mempedulikan apa yang dikatakan oleh Suk Bong. Suk Bong meminta So Jung yang menyetir berputar arah, tapi So Jung tak berani setelah diancam oleh Shin Mi.

Mereka kembali ke hotel dan masih berdebat. Shin Mi mengatakan bahwa kanker yang diderita Suk Bong pasti bohong karena Suk Bong tidak mau memberitahu ia terkena kanker apa. Shin Mi menyerahkan uang 100 juta won yang ia janjikan pada Suk Bong. Lalu ia menelepon Kepala Hotel, meminta ganti pelayan yang baru (artinya Suk Bong dipecat). Setelah itu ia keluar kamar. Suk Bong berlari mengejarnya. Ia tidak mau meninggalkan hotel dan bilang akan pergi jika waktunya sudah tepat. Shin Mi marah. Ia memaki Suk Bong apa lagi yang diinginkan darinya.Suk Bong menjawab jika ia sudah mendapatkan yang ia mau dari Lee Shin Mi. Saat ia hendak membuka suara lagi, Shin Mi langsung menyambar. Ia mengeluarkan uang coin dari kantong bajunya da memberi tip untuk Suk Bong. Lalu ia pergi meninggalkan Suk Bong yang langsung berlari mengejarnya. Ia menjegal langkah Shin Mi. Memperlihatkan kalung yang dipakainya.
"Ini adalah kalung satu-satunya di Korea. Lambang ini sama seperti amplop surat yang aku temukan di ruang Presdir," ucap Suk Bong. "Aku harus tahu kenapa lambang itu ada disana?"
Shin Mi benar-benar tak peduli. Ia menyuruh Suk Bong menanyakannya langsung pada Presdir. Lalu ia pergi dengan acuh. Suk Bong berteriak minta tolong pada Shin Mi untuk mengatur pertemuan dengan Presdir.

Suk Bong memegangi uang coin pemberian Shin Mi. Kang Woo dan ayahnya menciumi bau uang 100 juta won dalam koper itu. Ayah menyuruh Kang Woo segera membawa Suk Bong ke rumah sakit. Suk Bong malah pergi dan menitipkan koper itu pada mereka.

Suk Bong kembali ke rumah Presdir Lee. Ia berbicara di intercom dengan penjaga. Penjaga bilang Presdir sudah tidur. Suk Bong tidak percaya dan memaksa masuk. Ia membuat keributan. Beberapa security keluar dan mengamankannya. Karena ulahnya itu, ia dibawa ke kantor polisi. Adik Kang Woo dan ibunya datang membebaskan Suk Bong. Adik Kang Woo berbisik pada polisi kalau Suk Bong kena kanker payudara. Polisi merasa kasihan pada Suk Bong dan membebaskannya.
Di rumah Ayah Kang sedang berbicara dengan istrinya. Ia merasa kasihan pada Suk Bong dan masih tak percaya bagaimana seorang laki-laki bisa terkena kanker payudara.

Pagi harinya Suk Bong menunggu Presiden (Lee Jong Heon) di luar rumah. Setelah lama menunggu akhirnya Presdir keluar dengan mobilnya. Suk Bong bangun. Menghalangi mobil Presdir. Lalu ia menghampiri pintu kaca mobil Presdir. Presdir Lee tengah sibuk menelepon dan tak mempedulikan Suk Bong yang berusaha mengetuk kaca jendelanya. Beberapa security datang menarik Suk Bong pergi. Suk Bong terus-terusan memanggil Presdir sampai mengejar mobilnya, tapi Presdir tak melihatnya. Setelah selesai menelepon, supirnya bilang bahwa dari kemarin Suk Bong mencarinya.



Suk Bong tak pantang menyerah untuk bertemu dengan dengan Presiden Lee. Ia terus mengajar kemana Presdir pergi. Ia mencoba menemui Presdir di kantornya. Dari sekretarisnya, Suk Bong tahu Presdir baru saja pergi ke Jepang. Suk Bong mengejarnya sampai bandara. Tak hanya itu saja, ia bahkan memanggil Presdir dengan pengeras suara. Jelas saja aksinya itu dianggap keributan dan kembali ditangkap.

Kepala Hotel mengatakan pada Shin Mi belum juga mendapatkan pelayan yang baru untuk mengurus keperluan Shin Mi. Jadi untuk sementara ia masih memperkerjakan Suk Bong (Lha dari dulu kan emang gak ada yang mau ngurus Shin Mi kecuali Suk Bong. Itupun diiming-imingi bonus sampai120%). Suk Bong juga mengembalikan uang tip darinya kemarin. Woon Suk datang menemui Shin Mi. Woon Suk melihat kotak musik yang dulu ia kasih pada Shin Mi dan beralasan datang untuk melihat kotak musik itu. Shin Mi malu karena ketahuan masih menyimpan barang pemberian Woon Suk dan menyuruh Woon Suk membawanya pergi.
"Bisakah aku meletakkannya disini. Ini adalah pemberian ibuku waktu SMP. Sepertinya ia tahu akan pergi. Dulu aku mengangapnya sebagai penganti ibuku. Tapi aku ingin kau memilikinya."
Kemudian Woon Suk menyalakan kotak musik itu.
"Dengarkan setiap kali kau merindukan ibumu, kau pasti akan terhibur," ucap Woon Suk.

Ketua Yoo menelepon Suk Bong dan memintanya datang ke rumah Presdir. Ia bercerita bahwa Presdir tidak jadi pergi Jepang. Katanya kemarin Presdir bermimpi buruk sehingga tidak jadi naik pesawat. Presdir Lee punya trauma dengan pesawat terbang. Dulu ia hampir saja naik pesawat yang mengalami kecelakaan. Karena ada suatu hal Presdir membatalkan keberangkatannya dan terhindar dari maut. Mendengar cerita itu Suk Bong teringat akan cerita mengenai ayahnya yang pernah mengalami hal serupa. Ia terpaku dan mulai menduga-duga.
Suk Bong menghadap Presiden Lee.
"Ku dengar kau sangat ingin bertemu denganku?"
Suk Bong mengangguk. Kemudian ia meminta Presdir melihat kalung yang dipakainya. Seorang pria masuk ke ruangan mereka. Dengan panik ia memberitahu Axe, anjing milik Presdir mengeluarkan busa dari mulutnya dan sekarang pingsan. Presdir panik lalu pergi. Ia belum sempat melihat kalung yang akan diperlihatkan oleh Suk Bong. Suk Bong berniat mengejar, namun dicegah oleh Ketua Yoo. Katanya Axe sudah dianggap Presdir seperti anak kandungnya sendiri dan menyuruh Suk Bong pulang. Suk Bong tak mau tahu ia memanggil-manggil Presdir Lee.

Tae Hee sedang mengikuti acara fashion show. Ia memperagakan busana merah yang dipakainya di catwalk. Seusai itu ia masuk ke ruang ganti mencari sesuatu. Ternyata yang dicarinya adalah kue tart. Tae Hee makan dengan kalap. Sekretaris Yoon datang memperingatkannya. Ia bilang bahwa ayah Tae Hee datang. Tae Hee tak peduli dan terus memalan kuenya. Tuan Boo datang ia merebut kue dari putrinya. Mereka saling berebut kue yang akhirnya kue itu tumpah ke wajah ayahnya.
Ayah Tae Hee mengajak putrinya makan di restoran. Ia juga mengundang Woon Suk. Ia langsung bicara to the point pada Woon Suk.
"Tae Hee ingin kau menjadi bagian dari keluarga kami (menantu-red). Bagaimana?"
Woon Suk menanggapi dengan bilang hal ini sangat mendadak baginya. Untuk mencairkan suasana Tae Hee menyela dengan mengusulkan memesan makanan dulu. Ayahnya memarahinya karena disaat seperti ini masih bisa makan. Ayah Tae Hee menangkap ucapan Woon Suk sebagai penolakan. Ia juga bilang sebenarnya tidak begitu menyukai Woon Suk yang menurutnya selalu mengekor Lee Jong Heon . Ia berpaling pada putrinya dan bertanya bukankah Woon Suk menyukai Shin Mi. Tae Hee membela Woon Suk dengan mengatakan bahwa Shin Mi lah yang selalu menggoda Woon Suk. Ia marah pada ayahnya dan mengajak Woon Suk pergi.

Tae Hee berniat membalas dendam pada Shin Mi. Sekretaris Yoon memberinya ide. Oh Sung akan memakai seorang artis untuk iklan terbaru mereka. Artis itu adalah Oh No Ri yang dipilih langsung oleh Shin Mi. Dulu Oh Na Ri pernah tinggal bersama dengan pacarnya Jong Shil. Setelah terkenal mereka putus. Kabarnya Jong Shil memiliki video seks mereka. Wartawan di Korea kabarnya sudah mengetahui hal itu. Jika video itu sampai tersebar luas, pasti Shin Mi terkena dampaknya. Tae Hee meminta Sekretaris Yoo mencari pria itu.
Shin Mi mendapat kabar tak mengenakan dari Ketua Yoo. Ia membatalkan pertemuan dengan ayahnya dan bergegas menemui Oh Na Ri setelah mendengar skandal seks modelnya yang kemungkinan akan bocor ke publik. Tanpa Shin Mi ketahui, Suk Bong membuntuti. Suk Bong mengira Shin Mi akan bertemu dengan ayahnya.
Shin Mi masuk ke restoran yang sudah dipersiapkan. Ia bilang pada So Jung untuk menyuruh Oh Na Ri menunggunya sementara ia pergi ke tolilet. Suk Bong masuk ke ruangan itu. Menanyakan keberadaan Presiden pada So Jung. Sementara di dalam toilet Ketua Yoo tengah menelepon seseorang. Ia sepertinya tengah memberi seseorang informasi. Ternyata ia menelepon Woon Suk. Ketua Yoo masuk ruangan dan kaget mendapati Suk Bong ada di dalam dan menyuruhnya segera pergi jika tidak ia bisa di pecat oleh Shin Mi. Tapi terlambat dari arah luar Shin Mi datang bersama dengan Oh Na Ri. Ketua Yoo dan So Jung panik lalu menyembunyikan Suk Bong di kolong meja.

Shin Mi dan Oh Na Ri duduk. Shin Mi memperlihatkan foto mantan pacar Oh Na Ri. Artis itu pura-pura tidak mengenal pria dalam foto itu.
"Bukankah kau pernah membuat video dengan pria itu?"
Oh Na Ri masih berpura-pura. "Video apa?" sangkalnya. Sementara di bawah meja, Suk Bong menangkap kejanggalan. Sedari tadi ia melihat kaki Oh Na Ri bergerak terus tidak mau diam.
So Jung yang memberitahu Oh Na Ri mengenai videonya saat masih tinggal bersama mantan pacarnya. Wartawan Korea kini tengah memperebutkan video itu. Dan pasti akan menyebarluaskan video ke media. Shin Mi bertanya sekali lagi apakah Oh Na Ri pernah membuat videl semacam itu. Oh Na Ri masih menyangkal. Kakinya terus saja bergerak panik. Shin Mi memohon agar Oh Na Ri mengatakan yang sebenarnya karena image iklan Oh Sung sedang dipertaruhkan.
"Aku sudah bilang tidak!" Oh Na Ri berteriak.
Suk Bong kesal. Ia menangkap kaki artis itu dan berseru "Katakan yang sebenarnya!"
Oh Na Ri berteriak kaget. Shin Mi membuka taplak meja dan melihat Suk Bong dibawah meja.
Suk Bong keluar dari persembunyiannya. Kemudian berkata "Jangan berbohong. Tidak apa-apa kalau kau pernah merekam video itu. Tapi jika hal ini sampai berdampak pada iklan, maka Direktur Lee Shin Mi tidak akan tinggal diam. Bisa saja ia akan meminta ganti rugi hingga kau tak memiliki apapun lagi."
Oh Na Ri ketakutan. Kemudian dengan takut-takut mengakui pernah merekam video itu.
Shin Mi terlihat kesal saat keluar dari restoran itu. Ia masuk ke mobilnya, tapi Suk Bong menahannya. Shin Mi makin kesal.
Suk Bong bilang ingin bertemu dengan Presiden. Dengan kejam ia bilang bahwa Suk Bong tidak akan pernah bertemu dengan ayahnya. Lalu ia mengingatkan Shin Mi akan mendapat masalah besar jika skandal video itu tersebar luas. Ia menawarkan bantuan dan minta dipertemukan dengan Presdir sebagai gantinya.

Oh Sung sedang mengadakan rapat. Mereka membahas skandal video Oh Na Ri. Semua jajaran direksi menyalahkan Shin Mi yang memilih artis itu sebagai model iklan. Image perusahaan bisa hancur. Salah satu dari mereka ada yang khawatir jika Bu Hoo Group akan menjatuhkan perusahaan mereka. Shin Mi menegaskan hal itu tidak akan terjadi. Presiden Lee Jong Heon meminta Shin Mi mencopot jabatannya jika tidak bisa mempertanggungjawabkan masalah ini.
Seusai rapat Shin Mi menemui ayahnya di ruang kerja ayahnya. Ia mengatakan tidak akan melepas jabatannya. Ia tidak ingin seperti ibunya yang cuma bisa berdiam diri menunggu kedatangan suaminya dan mati pelan-pelan.

Tae Hee sedang mencari cara untuk mendapatkan video itu dari Jong Shil, mantan pacar Oh Na Ri. Tae Hee punya ide. Ia memerintahkan Sekretaris Yoo melakukan sesuatu.
Esoknya SekretarisYoon membawa bunga ke Hotel Oh Sung. Kepala Hotel melihatnya dan datang mnghampirinya lalu mulai merayunya. Sekretaris Yoon tersipu malu. Ia mengatakan nonanya Boo Tae Hee mengirimkan buket bunga untuk Direktur Lee Shin Mi dan berharap hubungan mereka bisa membaik.

Shin Mi tengah mengomeli anak buahnya karena tidak berhasil menangkap Jong Shil. Ia masuk ke kamar dan melihat bunga pemberian dari Tae Hee di atas mejanya. So Jung menjawab bunga itu dari Tae Hee. Suk Bong ikut nimbrung dan mengomentari bunga itu dan mendekat untuk mencium bunga itu. Ia melihat benda hitam seperti alat penyadap tersembunyi dalam bunga itu.
"Aku sudah menemukan keberadaan Park Jong Shil," ucap Suk Bong. "Ku dengar dia suka memancing. Tempat memancing favoritnya di Gyeonggi Do."
Suk Bong menawarkan pergi dengan So Jung tapi langsung di tolak oleh Shin Mi. Ia mengutus So Jung pergi dengan orang yang lain yang dipercaya oleh Kepala Hotel.
Di kantornya Tae Hee tersenyum senang karena berhasil menyadap pembicaraan mereka.
So Jung pergi dengan Kang Woo, orang yang ditunjuk oleh Kepala Hotel. So Jung terlihat tidak senang karena gagal pergi dengan Suk Bong. Mereka pergi ke tempat pemancingan yang ditunjuk Suk Bong.
Shin Mi mempertanyakan kebenaran informasi yang diberikan Suk Bong.
"Yang aku yakin pria itu tidak akan datang ke pemancingan," kata Suk Bong enteng. Shin Mi kaget. Suk Bong membawa Shin Mi kembali ke kamarnya. Ia menempelkan jari telunjuknya agar Shin Mi tak bersuara lalu mencabut alat penyadap dari buket bunga dan memperlihatkan pada Shin Mi.

Suk Bong mengajak Shin Mi ke tempat pemancingan yang lain. Ia yakin Jong Shil akan datang ke tempat itu. Suk Bong mengerjai Shin Mi dengan mengacungkan cacing ke wajahnya. Jelas Shin Mi berteriak ketakutan.
Suk Bong tertawa "Jadi kau masih seorang wanita."

Di pemancingan Gyeong Do terjadi hal yang sebaliknya. Kang Woo berteriak ketakutan saat melihat So Jung mengambil cacing dan menusukkan ke kail. So Jung sama sekali nggak takut. atau geli. Sekretaris Yoon mengintai mereka secara sembunyi-sembunyi dan melaporkannya pada Tae Hee.
Kang Woo memberitahu So Jung bahwa Suk Bong sebenarnya adalah anak konglomerat. So Jung terkejut mendengarnya.

Kembali ke Shin Mi. Ia tengah makan dengan Suk Bong di sebuah kedai di tempat pemancingan. Shin Mi makan dengan lahap. Suk Bong sampai terheran-heran dibuatnya. Tanpa disadari seorang pria misterius berkacamata hitam tengah mengawasi mereka (kayaknya orang ini, pria berjas yang juga pernah nggak sengaja tabrakan dengan Shin Mi waktu di rumah sakit).
Saat ada kesempatan Suk Bong kembali memaksa Shin Mi unutk mengusahakan dirinya bertemu dengan Presiden. Ia meminta Shin Mi untuk berjanji padanya, tapi Shin Mi menolak. Ia hendak memberitahu Shin Mi mengenai kemungkinan ayah Shin Mi adalah ayahnya juga.Tapi ia teringat nasehat Kang Woo yang belum saatnya memberitahu Shin Mi.
Pria misterius itu melapor pada Bosnya. Dia adalah Direktur Choo, ayah Woon Suk. Ayah Woon Suk memang tengah mengawasi Suk Bong setelah ia melihat kalung yang dipakai oleh Su Bong
Seorang pemancing pria telah menempati tempat pemancingan Suk Bong dan Shin Mi. Pria itu adalah Woo Byung Do.
Shin Mi meminta pria itu pindah. Pria itu tahu bahwa Suk Bong dan Shin Mi di tempat ini bukan mau memancing, tapi untuk menangkap orang. Tiba-tiba Shin Mi mendapat telepon dari Woon Suk. Suk Bong merebut HP Shin Mi dan mematikannya. Ia bilang orang lain tidak boleh tahu keberadaan mereka sebelum menemukan Jong Shil. Shin Mi membela Woon Suk dan mengatakan Woon Suk bukan orang seperti itu.
"Jadi kau percaya padanya. Kau bilang bahwa kau selalu dikhianati oleh orang terdekatmu hingga kau tak pernah mempercayai siapapun?" kata Suk Bong. Shin Mi diam.
Suk Bong tertawa geli saat sedang menonton acara komedi di ponselnya. Ia menunjukkannya pada Shin Mi. Suk Bong yakin Shin Mi pasti akan tertawa melihat acara itu. Shin Mi bilang ia tidak mudah terpancing tawanya hanya dengan melihat hal itu. Mereka melihat bersama-sama. Suk Bong terus-terusan tertawa, sedangkan Shin Mi berusaha tetap tenang. Tapi keliatan banget kalau Shin Mi tengah berjuang menahan tawa

Pancing Shin Mi ditarik ikan. Shin Mi sangat bersemangat. Suk Bong memperingatkan Shin Mi yang tak memakai sarung tangan. Ia membantu Shin Mi memegangi pancingan, tapi Shin Mi tak mau dibantu. Ia memukul Suk Bong dan akibatnya ia tercebur ke kolam ikan. Suk Bong melompat untuk menolong Shin Mi.
Shin Mi kedinginan dalam tenda. Suk Bong membantu mengeringkan rambut Shin Mi yang terus mengomel menyalahkan Suk Bong. Suk Bong menggoda Shin Mi. Menarik tubuh Shin Mi ke hadapannya. Lalu ia menyuruh Shin Mi menjulurkan lidahnya. Ia mencontohkan dan berkata penasaran apa Shin Mi bisa melakukannya. Shin Mi marah dan menenang Suk Bong. Mengusirnya keluar tenda. Setelah Suk Bong pergi, Shin Mi juga penasaran. Dengan konyolnya ia mencoba menjulurkan lidahnya.
Shin Mi dan Suk Bong terpaksa menginap di tempat pemancingan. Mereka belum juga berhasil menangkap Jong Shil. Suk Bong hendak mengalah tidur di luar tenda karena Shin Mi adalah wanita dan tentu tidak bisa berbagi tenda dengannya. Tapi Shin Mi tidak mau dianggap lemah. Jadi ia minta bertanding. Mereka bertanding memakan nasi kepal. Salah satunya adalah nasi kepal pedas. Jika ada yang muntah dan minum air, berarti orang itu yang kalah dan tidur di luar.
Shin Mi mendapat giliran mengambil nasi kepal terlebih dahulu. Lalu Suk Bong mengambil nasi yang tersisa. Mereka mulai makan. Suk Bong mengunyah nasinya dengan santai. Ia tersenyum geli meihat Shin Mi berjuang mengunyah nasinya dan tidak memuntahkannya. Matanya sampai berair. Suk Bong bertanya apa Shin Mi memakan nasi kepal pedas. Shin Mi menggeleng dan membuka mulut. Suk Bong menutup hidungnya saat mencium aroma mulut Shin Mi. Sengaja ia meminum air (yang berarti ia kalah) dan keluar tenda. Di dalam Shin Mi berteriak kepedasan. Suk Bong tertawa geli melihat bayangan Shin Mi yang sedang blingsatan.
Suk Bong menelepon Kang Woo dan menyuruhnya pulang bersama So Jung. Lalu ia mengintip keadaan Shin Mi yang kini sedang tertawa geli melihat video yang tadi diperlihatkan olehnya. Suk Bong ikut tertawa dan pergi melanjutkan memancing.
Suk Bong kembali dari memancing. Ia mendekati Shin Mi yang sudah terlelap. Merapatkan kancing tidurnya dan berkata dalam hati kemungkinan mereka berdua adalah saudara.
Pagi harinya Suk Bong melihat seorang pria sedang memancing. Pria itu adalah Park Jong Shil orang yang dari kemarin ditunggu-tunggu. Suk Bong memancing pria itu dengan menyebut kata Oh Na Ri yang membuat pria itu melarikan diri. Suk Bong mengejarnya. Mereka terlibat perkelahian diatas kapal. Suk Bong meminta video itu, tapi Jong Shil bilang sudah menjualnya. Dari jauh Shin Mi melihat dengan kecewa.

Shin Mi menemui Tae Hee di kantornya dan menanyakan video itu. Video itu tidak ada pada Tae Hee. Jadi bukan Tae Hee yang membeli video itu. Shin Mi makin pusing.

Shin Mi menemui ayahnya di kantor. Bersiap menerima keputusan terburuk. Benar saja ayahnya langsung mnyuruhnya mundur bahkan menyuruhnya menikah. Kemudian datanglah Woon Suk. Pria itu membawa sebuah kaset video. Itu adalah video skandal Oh Na Ri. Woon Suk menjelaskan ia mendapatkan video itu dari Jong Shil yang akan menjualnya pada wartawan olahraga. Ia mengatakan bahwa itu rekaman aslinya. Shin Mi sangat senang dan berterimakasih padanya.

Di luar Shin Mi kembali mengucapkan terimakasih. Ia mentraktir Woon Suk segelas kopi mahal.
Lalu ia minta kesepakatan dengan Woon Suk. Jika ia berhutang, maka ia wajib membayarnya. Woon Suk setuju-setuju saja. Lalu tiba-tiba ia menyentuh rambut Shin Mi. Shin Mi terkejut, tapi ia hanya diam saja. Woon Suk memakaikan jepit rambut padanya.
"Dengan begini kau sudah membayar hutangmu."
jepit rambutnya bagus.
So Jung dan Kang Woo membantu Suk Bong menemui Presdir Lee dirumahnya. Suk Bong berdandan ala ninja.
So Jung menjelaskan denah rumah itu. Setelah itu Suk Bong menjalankan aksinya. Di koridor ia bertemu dengan Axe. Untunglah So Jung sudah memberitahunya cara menjinakkan Axe. Suk Bong melemparkan daging kearah anjing itu yang hanya diam saja dan tidak mengeluarkan gonggongan.
Suk Bong berhasil menyelinap ke kamar tidur Presdir Lee yang tengah mandi. Suk Bong masuk ke kamar mandi menemui Presdir. Presdir yang tengah berendam kaget setengah mati. Ia berteriak dan mengancam akan memanggil polisi.Suk Bong terpaksa membungkam mulutnya agar tak berisik. Ia memohon Presdir mengabulkan permintaannya sebentar. Suk Bong mulai membuka kemejanya.