Cerita kita flash back lagi saat barang-barang Jae In berserakan karena tertabrak seseorang (Tae Sung). Jae In memunguti barang-barangnya. Dia lalu pergi lagi karena harus mencari di mana professor Ryu . Di trotoar, seseorang memungut undangan Jae In yang tertinggal.
Jae In beristirahat di pinggir jalan, dia kecewa karena tali tasnya lepas gara-gara tertabrak tadi. Tiba-tiba
ada mobil lagi yang nyaris menyerempetnya.
Moon Jae In menelepon adiknya, Won In untuk mengecek keadaan adiknya di korea (biasa kakak kadang jadi ibu suka cerewet hehe). Adiknya mengadu bahwa kakaknya lupa membayar uang kos yang sudah waktunya.
"Apa aku minta uang saja dari ibu?", tanya Wonin
"Jangan ibu tidak punya uang, katakan pada ibu kos aku akan membayarnya sepulang tugas dari luar negeri"
Dia menasehati adiknya agar rajin belajar dan nanti bisa mendapat pekerjaan yang bagus dan jalan-jalan ke luar negeri. Jae In lalu sadar tali tasnya lepas, dia menjahitnya sendiri sementara.
Jae In tinggal di hotel yang sederhana. Ruangannya cukup sempit, berbeda dengan hotel tempat Gun Ook menginap (dibiayai oleh Tn Hong langsung ya hehe)
Setelah membayar dan mengusir wanita yang dia kencani semalam, Hong Tae Sung berolah raga lari pagi. Pulangnya dia mendapati Kekasih wanita yang baru dikencaninya datang membawa anak buahnya hendak menantangnya. Mereka menyiram yachtnya dengan cat. Namun mereka masih bukan tandingan Tae Sung.
Shim Gun Wook rupanya tidak jauh dari tempat itu dia dengan santai mengamati kejadian itu.
Hong Tae Sung kembali ke hotelnya. Di lobby hotel Gun ook yang akan keluar berpapasan dengan Hong Tae Sung.
Di resepsionis, petugas menyerahkan titipan undangan pesta pada Tae Sung.
Di resepsionis, petugas menyerahkan titipan undangan pesta pada Tae Sung.
"Siapa yang memberikan undangan ini", tanya Tae Sung
"Tamu yang baru keluar tadi yang menitipkannya", kata resepsionis.
Dua orang penyidik yang ditugaskan menyelidiki kematian Choi Sun Yong merenungkan penemuan terakhir mereka. Mereka mengetahui ada 2 Hong Tae Sung yang berhubungan dengan Choi Son Yung. Hong Tae Sung yang pertama putra grup Hae shin, kekasih yang mencampakkan Choi Sun Yong. Hong Tae Sung ke 2 saudara (saudara sepanti) Choi Sun Yong yang dicampakkan oleh group Hae Shin.
"Jika aku adalah dia (hong tae sung yang ditelantarkan) aku akan membunuh Hong Tae Sung", kata penyidik muda (pantes Gon-Uk dendam banget ma Tae Sung, bukan sekedar orang yg gantiin posisi dia di keluarga Hong)
Moon Jae In datang ke pesta yang telah dijadwalkan. Dia dikenalkan oleh koleganya ke profesor Kazawa , teman profesor Ryu. Tapi rupanya profesor Ryu hari iu masih tidak mau ditemui siapa-siapa. Pesta itu berlangsung di atas kapal pesiar. Karena mendapat undangan, Hong Tae Sung pun datang ke tempat itu. Dia mengamati Jae In. Dia menghampirinya dan mengajaknya berbasa basi dalam bahasa Jepang (Kim Jae Wook bahasa Jepangnya bagus karena itu dia terpilih casting kali ya). Saat hendak menawarkan membawakan tas Jae In, tali tasnya lepas lagi. Jae in kecewa dan menggerutu dalam bahasa korea.
"Kamu orang korea ya?". Tae Sung pun lalu mengajaknya bicara dalam bahasa korea.
"Di sini terlalu ramai kita keluar yuk", ajak Tae Sung.
Mereka berdua lalu bicara di luar memandang laut lepas. Tae Sung mulai merayu Jae In.
"Kamu datang ke pesta tidak pake gaun pesta dan datang dengan tas yang sudah jelek. Kau ingin mendapatkan sesuatu ya, mungkin seorang pria", goda Tae Sung.
Jae In marah merasa dilecehkan. Dia merasa mau berbicara dengan Tae Sung karena menemukan teman satu negara. Jae In lalu pergi meninggalkan Tae Sung. Tak lama kemudian, seseorang tak jauh darinya sempoyongan dan langsung jatuh ke laut. Jae In berteriak dan meleparkan ban penyelamat. Jae In panik dan buru-buru meminta Tae Sung menolong. Tae Sung ragu
"Ayo dia bisa mati tenggelam", desak Jae In.
Tae Sung ingat dia pernah disalahkan gara-gara kematian Sun Yong. Dia tak mau hal itu terjadi
"Tidak ada yang akan mati!", kata Tae Sung. dia lalu membuka jasnya dan melompat ke laut.
Di sana dia tidak melihat laki-laki itu. Dia lalu naik ke permukaan untuk mengambil nafas. Tapi belum juga muncul seseorang yang berpakaian selam menariknya dan menahannya. Tae Sung panik dia berusaha melepaskan diri.
Dia sempat lepas dan buru-buru ke permukaan, tapi dia ditarik lagi ke dalam air. Tae Sung melawan tapi dia hanya berhasil melepas kaca mata penyelam itu. Tak lama kemudian dia pingsan.
Penyelam itu yang tak lain adalan Gun Ook, Gun Oook lalu meninggalkan Tae Sung yang pingsan di sana. Sedangkan orang yang tenggelam tadi sudah bisa mencapai permukaan air dn ditarik ke atas kapal.
Penyidik kepolisian mencari informasi ke panti asuhan tempat Sun Yong dan Tae Sung (Gon Ook)pernah tinggal di sana. Ibu panti ingat seorang laki-laki yang bernama Tae Sung pernah dibawa polisi ke pantinya karena anak itu datang dengan luka parah di punggungnya.Dia sempat lepas dan buru-buru ke permukaan, tapi dia ditarik lagi ke dalam air. Tae Sung melawan tapi dia hanya berhasil melepas kaca mata penyelam itu. Tak lama kemudian dia pingsan.
Penyelam itu yang tak lain adalan Gun Ook, Gun Oook lalu meninggalkan Tae Sung yang pingsan di sana. Sedangkan orang yang tenggelam tadi sudah bisa mencapai permukaan air dn ditarik ke atas kapal.
Perlu waktu lama menyembuhkan lukanya, dan itupun meninggalkan bekas luka. Anak itu tidak lama tinggal di sana. Dia hanya dekat dengan saudara sepantinya Sun Yong. Stelah Sun Yong diadopsi, Tae Sung (Gun Ook) tidak mau lagi tinggal di panti itu. Penyidik ingin tahu data mengenai anak itu. Bu pengurus panti membuka dokumen lama. Dia kaget karena data tentang anak itu sudah dirobek orang. Dari ciri robekannya polisi tahu itu sudah lama dirobek (sama siapa ya? klo udh lama mungkin bukan ama Gun Ook). Ibu panti hanya ingat anak itu pernah sekolah di SD NamNam
Di kapal pesiar itu dua orang yang tenggelam, ada di klinik kapal. Tae Sung dan orang yang pertama jatuh. Orang yang pertama jatuh rasanya hanya orang suruhan saja (suruhan Gonuk kali), saat keadaan sepi dia buru-buru bangun dan pergi dari situ. Gun Ook telah sampai di kapal pesiar itu dan mengganti baju selamnya dengan baju pelayan. Dia sempat mengintip ke klinik, dan melihat hanya Tae Sung yang tak sadarkan diri di sana (puas ya kamu ngerjain Tae Sung hehe).
Saat tak sadar Tae Sung merasa seolah-olah Sun Yong datang padanya dan menanyakan keadaannya.
Saat Tae Sung membuka matanya ternyata yang dia lihat adalah Jae In.
Jae In lalu keluar karena dipanggil temannya, Jae In yang meninggalkan tas di sana. Tae Sung masih stress akan hal yang baru dialaminya tadi. Dia ingin tidur untuk melupakan hal yang tidak mengenakkan itu. Tiba-tiba dia mendengar suara Hp berbunyi dr Tas Jae In. Tae Sung terganggu dia membuka tas dan mengambil Hp Jae In , dia melihat nama penelepon itu Ny. SHim, seperti nama ibunya. Dia penasaran diangkatnya juga HP itu. Ny. Shim memanggil-manggil nama Jae In tapi tak ada jawaban, lalu HP dimatikan. Tae Sung hafal itu suara ibunya.
Tae Sung kembali menelepon ibunya itu
"Ini aku, aku sakit", kata Tae Sung memelas. Ibunya tak peduli atau tak percaya.
"Kalau sakit ya ke dokter saja!", sahut ibunya sinis. Tae Sung sakit hati (tae sung kurang kasih sayang dr kecil kayaknya, anak malang). Ibunys mengira Tae Sung ingin uang lebih
"Seperti yang kau tahu uangku itu banyak!", protes Tae Sung.
Ny. Shim malas berbicara dengan anaknya lagi (mereka ini udah saling musuhan ya, sama2 keras semuanya, dan tae sung tambah berontak, ibunya tambah keras kepala). Tapi tiba-iba dia ingat sesuatu
"Orang yang dikirim padamu sudah menemuimu?", tanyanya.
Tae Sung menyindir ibunya jangan-jangan ada lagi anak hasil hubungan gelapnya yang ingin dia sembunyikan (si tae sung jg anak hub gelap ya, anaknya bapaknya atau ibunya ya)
"Berapa lama kau ingin dia kukirim kembali pulang?" kata Tae Sung sinis (kyknya dia udah sering dpt job kyk gini hehe)
"Seminggu atau kalau bisa beberapa hari" (berarti gagal gitu ya kerjaan Gun Wook dan ga boleh nikah ma Mone). "Atau kalau kau suka, ambil saja dia untukmu selamanya", tambah ibunya.
Tae Sung sebenarnya tidak mau,tapi ibunya memintanya kali ini untuk bisa menolong keluarga.
Tae Sung keluar klinik dengan gontai, dia masih kecewa akan sikap ibunya tadi. Dia kembali bertemu Jae In di luar lalu curhat.
"Apa yang ditanyakan ibu jika anaknya sakit"
"Ibu akan mengatakan "bagaimana keadaanmu, apa terasa sangat sakit ?"", kata Jae In "seorang ibu seperti ibuku akan merasa sakit 10 kali lipat jika anaknya ada yang sakit", tambah Jae In.
Tae Sung makin merasa merana. Jae In lalu bertanya siapa Sun Yong itu karena Tae Sung mengigau dan memanggil nama itu.
"Dialah orang yang akan mengatakan "Bagaimana keadaanmu, terasa sakitkah?"", kata Tae Sung memelas.
Jae in menyuruh tae sung menelpon Sun Yong saja. Tapi tae sung bilang dia tidak akan mengangkatnya.
Tae Sung kedinginan (lahir batin), Jae In ingin mengambilkan jas Tae Sung di dalam. Tapi tae sung menarik Jae In, dan bersandar di bahunya.
Saat itu Gun Ook yang menyamar jadi pelayan, sempat lewat dan diam-diam melirik tajam ke arah mereka (cemburu ama Jae in atau kesel ama tae sung atau sebel krn Jae In akhirnya ktemu Tae sung yang beneran dia cari atau tiga-tiganya hehe).
Dengan agak memaksaTae Sung lalu mencium Jae In . Jae In marah dan menamparnya (untung Gun Wook ga liat hehe)
Keesokan paginya Gun Ook lari pagi di pantai. Gun Ook rupanya telah mendapat pesan dari Mone. Mone berharap Oppa segera berhasil membawa Tae Sung pulang. Mone berkata ayah ibunya menganggap kakaknya brengsek. Tapi Mone pikir kakaknya bukan orang jahat. menurutnya kakaknya itu orang paling malang di keluarganya.
Gun Ook lalu datang ke yacht Tae Sung. Tae Sung tidak ada di sana. Gun Ook membersihkan yacht yang terkena cat.
SEtelah selesai dia masuk ke dalam dan beristirahat di sana. Tak hanya itu dia lalu mandi dan berganti baju di sana ( serasa milik sendiri nih). Dia mengambil kemeja di lemari, kemeja di sana berinisial TSH (Tae Sung, Hong).
Gun Wook ingat 3 nama yang dia punya. Nama yang diberikan orang tuanya Jae Tae Sung, nama yang pernah dipaksakan padanya Hong Tae Sung, dan nama yang tidak bisa dia pilih Shim Gun Wook (yang Gun William Till itu apa hayo). Gun Ook lalu memakai kemeja dan jas Tae Sung, mengambil orange Juice dan bersantai di atas yacht (hahaha serasa milik dia).
Gun Ook lalu menemui Tae Sung di hotelnya. Dia menghadap sebagai orang yang dikirim padanya
"Saya orang yang dikirim kemari. Nama saya Shim Gun Wook", kata Gun Ook sambil menghormat
Tae Sung tak peduli dan dia tak yakin Gun Ook itu akan tahan bersamanya. Lalu jadilah Gun Ook itu personal assistant alias pelayan merangkap supir merangkap pengawal merangkap asisten, merangkap sekertaris. (hehehe jadi inget Seo Dong Chan si kepala pelayan Seo itu di my fair lady hehe). Tae Sung suka olah raga, dia main Tennis dan latihan serve, Gun Ook yang kebagian lari sana sini ngambilin bola dengan sabar (kasihan, kubantuin Oppa ya).
Dia juga setia nungguin Tae Sung berenang dan nyiapin handuk. Juga dengan baju kerjanya (setelan jas hitam) harus ngikutin Tae Sung aerobik ,sambil suka dikerjain Tae SUng tiba-tiba belok kalau Gun Ook ga ngeliat (kasian hihi)
Suatu saat Tae Sung memberikan misi kepadanya yang harus berhasil diselesaikan Gun Ook. Tae Sung berkata dikerjain orang, orng itu juga yang menjual obat padahal vitamin. Misi pertama Gun Ook adalah mencari orang itu dan membawa orang itu pada Tae Sung. orang itu tentu saja suruhan Gun Ook. Mereka membututi orang itu sampai ke rumahnya. Gun Ook masuk duluan dan memberi kode kepada orang itu. Orang itu lari duluan. Gun Ook pura-pura mengejar. Tahu orang itu lolos Tae Sung mengejarnya. tapi tae sung lalu terhalang oleh truk kontainer. Orang itu lolos. Gun Ook pura-pura lelah.
Gun Ook suatu saat menemani Tae Sung maen golf (jadi caddy-nya). Tae Sung masih kesal karena orang yg dia kejar lolos.
"Kucing juga ga langsung menangkap tikusnya kok", kata Gun Ook.
Tae Sung penasaran dengan perkataan Gun Ook dan minta dia menyelesaikan maksud perkataannya.
"Kucing akan bermain-main dulu dengan mangsanya. Stelah dia puas dia baru membunuhnya", kata Gun Wook sambil diam-diam memandang tajam ke arah Tae Sung (tunggu saja pembalasanku hehe)
Tae Sung suka sekali dengan ungkapan Gun Ook itu (dua-duanya bad guy sih hehe)
Tae Sung memberikan misi ke dua yang harus dijalankan Gun Ook.
"Yachtku hilang kau cari sampai ketemu!"
Gun Ook lalu memberikan kunci yacht itu. Dia sudah menemukanya sebelum disuruh.
"Bukankah ada noda catnya?"
"Sudah hilang tuh", kata Gun Ook enteng.
Misi ke dua gampang banget udah beres, Tae Sung pasti keki.
Di jalan, Tae Sung yang disupiri Gun Ook tertidur di mobil, di tidurnya dia kembali mimpi buruk saat dia ditenggelamkan oleh seeorang di laut. Dia terbangun dan terlihat stress
"Kau tak apa-apa", tanya Gun Ook.
Dia sekilas melihat Gun Ook. Tae Sung akhirnya sadar orang yang narik dia di laut beda sama yang jual obat padanya. Saat dia lemas hampir tak sadarkan diri, remang-remang dia sempat melihat wajah orang itu. Dn rasanya kok lebih mirip Gun Ook.
"Malam ssebelum kau menemuku kau ada di mana?", kata Tae Sung curiga.
"Aku mencari yachtmu, aku tidur cepat malam itu karena lelah", kata Gun Ook tenang tapi dalam hatinya terlihat dendam.
Tae Sung tapi tidak begitu percaya begitu saja.
"kau ini pintar ya (menyembunyikan sesuatu)"
Hong Tae Sung memberikan misi ke tiga.
"Aku bertemu orang bernama Moon Jae In, aku tertarik dan penasaran. Dia bekerja di gallery milik kami. Kamu cari tahu tentang dia di mana dia sekarang dan cari tahu apa yang dia kerjakan di sini"
Dunia ini begitu kecil kalau di drama, dikira bakal pisahan ma Jae In eh bakal ktemu lagi. Hehe misi ini bakalan gampang, udah kenal Jae in kok.
Untuk bertemu profesor Ryu, Moon Jae In mengatur seminar/kuliah dan mengundangnya jadi pembicara tamu di suatu universitas (di nagoya universitas apa itu ya keren juga). Jae In akhirnya bertemu juga dengan profesor Ryu yang dicarinya. Dia datang agak terlambat jadi langsung mengantar profesor ke ruang kuliah tanpa sempat berkenalan. Jae In lalu sempa ke luar ruangan untuk mengambil bahan yang diperlukan. Dan Gun Ook ternyata sudah ada di seputar Gun Ook. Jae In sekilas tampak melihat seseorang tapi dia tidak yakin. Dia lalu masuk ke ruangannya. Gun Ook tak lama juga ikut masuk ke ruang kuliah dan ikut duduk di pojok belakang (enaknya di kampus, kita bisa ikut nyelinap masuk dengerin kuliah hehe..).
Saat kuliah berlangsung, Jae In melihat ternyata ada Gun Ook di kursi belakang. Dia tidak sadar berseru terlalu keras memangilnya dan memancing perhatian semua orang.
Gun ook buru-buru berpaling sambil tersenyum. (pura-pura ga kenal ah Jae In nih malu-maluin).
"hey, apa dia pacarmu?", tegur profesor. Gun Ook menahan tertawa melihat kelakuan Jae In (Oppa cakep topinya petnya lucu)
Jae In malu, dia lalu membagikan materi kuliah.
Setelah selesai kuliah Jae In baru memperkenalkan diri dan berkata dirinya dari Dindin Gallery di korea yang datang untuk membeli topeng kaca buatan profesor untuk pembukaan galeri.
"Oh ternyata kamu bukan mahasiswa ya?. Ya kita lihat saja deh, datang saja ke workshopku. Jangan lupa bawa Soju korea ya", Kata profesor.
Profesor pergi. Lalu ada suara yang dikenalnya menyerunya dalam bahasa Jepang.
"Sumimasen...(hey permisi)!"
Jae In mengenal suara itu, dia senang lalu datang menghampiri Gun Ook (ketemu temen di negara orang itu emang menyenangkan spt ktemu sodara hehe). Gun Ook mencandainya dengan bahasa jepang
"Bisakah kamu mengantarku tur keliling kampus ini", kata Gun Ook.
"Kamu bisa bahasa Jepang ternyata ya", kata Jae In
Gun Ook masih bercanda pura-pura tak mengerti bahasa korea.
Jae In bertanya maksud Gun Ook datang ke kampus ini
"Aku ingin bertemu seseorang", kata Gun Ook sambil menatap Jae In (mulai ni adegan yang bikin aku cemburu)
"kau sudah menemuinya?" tanya Jae In
Gun Ook mengiyakan dan mengangguk pelan.
"oh" ( ya iya udah lah dia kesini nyariin kamu!)
Jae in salut terhadap Gun Ook yang ternyata bisa mendapatkan pekerjaan di Jepang.
"Ini karena kamu", kata Gun Ook sambil menepuk Jae In (duh!)
"Aku masih mau pergi ke suatu tempat, mau ikut? kamu urusannya udah beres belum?", ajak Jae In
"Sepertinya aku bisa", jawab Gun Ook (duh tatapanmu itu Oppa ma Jae In!)
Mereka lalu pergi bersama.
Jae In ternyata pergi ke stasiun, dia membeli tiket kereta untuk besok ke workshop Profesor Ryu di luar kota Nagoya. Jae in merasa lapar dia mengajak Gun Ook makan di dekat situ.
"Kau ke sana saja duluan, aku nanti menyusul", kata Gun Ook
"Aku pesankan makanan ya", kata Jae In
Gun Ook lalu bertanya dulu
"Mengapa mesti Hong Tae Sung?" (yang ingin dikejar Jae In buat jadi pacar)
Jae In mengutip pepatah Napoleon bahwa Paris itu dipandang bukan karena moralnya tapi karena tunggangan-tunggangannya (bukan pribadinya tapi kendaraan pribadi gitu ya wkwkwkw). Gun Ook sepertinya menahan kecewa apalagi dia tahu Tae Sung menyukai Jae In.
Jae in lalu pergi ke restoran. Begitu Jae In pergi Gun Ook kembali ke dalam membeli tiket kereta yang sama.
Saat keluar ternyata majikan barunya , Hong Tae Sung itu meneleponnya dan menanyakan tentang Jae In. Gun Ook berkata bahwa maksud Jae In ke Jepang untuk mendapatkan topeng kaca. Tae Sung meminta Gun Ook datang dan ikut perintahnya. Gun Ook pun terpaksa pergi.
Jae In menunggu di restoran, dia sudah memesan 2 porsi makanan, tapi Gun Ook belum juga datang. Dia lalu menelepon Gun Ook.
"Tiba-tiba aku ada urusan mendadak. Maafkan aku ya. Lain kali aku traktir kau makan", ka Gun Ook yang sudah di atas taksi. Gun Ook lalu terdiam wajahnya tampak sedih (kasian Oppa dia kayaknya bingung nih ada Jae In masuk ke hidup Tae Sung).
Jae In terpaksa menerima, dia heran karena Gun Ook tak memberitahunya. Dia lalu minta makanan yang dia sediakan untuk Gun Ook dibungkus.
Gun Ook sampai malam harus mengawal Tae Sung ke acara yang ingin dikunjunginya dan makan. Jae In malam itu juga berjalan-jalan sendiri sambil menenteng makanan yang tadi dibungkusnya. Ketika malam telah larut dan Gun Ook mengantar Tae Sung sampai ke kamarnya, Tae Sung baru membolehkan Gun Ook pergi. Gun Ook lalu pergi ke restoran dan makan mie dengan lahap (kasian baru sempet makan kayaknya).
Keesokan harinya Tae Sung juga sudah sampai di stasiun, sama seperti Jae In. Jae In merasa sebal karena melihat orang yang di kapal itu lagi mengikutinya.
Jae In kesal, dia juga menegur Tae Sung yang berbuat melecehkannya waktu itu.
"Hey, bung kamu telah menciumku dengan paksa, harusnya kamu meminta maaf", seru Jae In kesal
"Tapi bukan aku khan yang menampar, mengapa aku harus meminta maaf", goda Tae Sung. Jae In pergi dengan kesal. Tae Sung senang menggoda Jae In dan kembali mengikutinya.
Tae SUng lalu melihat laki-laki yang menjual obat palsu padanya di seberang rel. Orang itu mengejek Tae Sung. Tae Sung emosi dan ingin mengejarnya. Saat itu ada kereta api yang lewat. Jae In spontan menahannya karena khawatir Tae Sung tersambar kereta yang lewat. Walau berandalan, Tae Sung itu orangnya rapuh dia mudah tersentuh karena perhatian yang spontan. Dia tertegun mengetahui Jae In memegangi bahunya.
"Heu bung, hati-hati !", tegur Jae In.
Tae Sung kembali mengikuti Jae In duduk di kursi tunggu.
"Hong Tae Sung", kata Tae Sung menyebutkan namanya.
Jae In sempat terkejut.
"Bukankah kau waktu itu menanyakan namaku", kata Tae Sung
"Apa hubunganmu dengan Grup Haeshin?", tanya Jae In penasaran.
"Oh aku sangat mengenalnya." Jae In kembali terkejut.
"Semua orang korea juga tahu", tambah Tae Sung
Jae In langsung berpikir dia bohong dan sok bernama sama dengan anak grup Haeshin.
"Emang kau kenal juga ada orang yang bernama Hong Tae Sung?", tanya Tae Sung
"Aku hanya tahu", jawab Jae In.
Jae In heran, jika benar Tae Sung akan pergi ke luar kota tapi dia kok tidak membawa apapun.
"Koperku ada di suatu tempat"
Kereta datang, Jae In masuk mencari tempat duduk. Tae Sung terus mengekornya dan ikut duduk di sebelah Jae In. Gun Ook akhirnya muncul, dia mencari tempat duduk dan jalan dari gerbong ke gerbong dengan membawa dua travelling bag (haha punya tae sung, kasian Oppa ampe repot gitu kayaknya)
Dia melihat Tae Sung. Tae Sung tersenyum, dia dengan bangga diam-diam menunjukkan tiketnya pada Gun Ook. Gun Ook lalu duduk di belakang tak jauh dari tempat mereka berdua.
Dalam perjalanan Gun Ook tiba-tiba teringat saat terakhir dia bertemu Sun Yong di atap gedung.
Sun Yong yang panik terlalu merapat ke pinggiran gedung dan terpeleset.
Terbayang darah yang bercucuran, Gun Ook tiba-tiba sangat sedih,
dia bersandar ke jendela dan mencoba memejamkan mata.
Saat terbangun Gun Ook melihat Jae In dan Tae Sung tertidur dan kepala mereka tidak sengaja beradu.
Jae In berusaha bangun karena malu. Gun Ook merasa tidak nyaman membiarkan mereka berdua. Dia mulai memainkan pemantik apinya, hal yang sering tak sengaja dia lakukan kalau sedang kesal. Dia lalu pura-pura maju ke depan. Jae In melihatnya dan memanggilnya,
"Hey kau dalam rangka apa di sini"
"Aku sedang ada perjalanan bisnis", kata Gun Ook
Jae In lalu mengajaknya duduk di depannya. Tae Sung keki melihat Jae In dan Gun Ook saling mengenal.
Saat Jae In membeli minuman. Tae Sung menumpahkan kekesalannya pada Gun Ook.
"Jadi aku memberimu misi mencarinya ternyata kau sudah mengenalnya?!"
"Dia kenal baik dengan Mone, aku beberapa kali bertemu", jawab Gun Ook sambil tersenyum kalem.
"Lalu kau kenapa tidak mengatakannya padaku!"
"Kau khan tidak bertanya", katanya cuek. Gonuk seneng bikin tae sung keki
"Tapi kita pura-pura tidak saling kenal ya. Aku akan mendahuluinya mendapatkan topeng kaca itu dan menyerahkannya pada Ny. Shim"
Jae In datang, dia membelikan Gun Ook minuman kaleng dan duduk di sebelah Gun Ook. Mereka lalu mengobrol. Tae Sung pura-pura tidur.
Jae In suka sekali melihat pemandangan dan salju dari kaca jendela.
"Aku tahu mengapa pelukis selalu menggambar pemandangan dengan arah landscape (mendatar bukan portrait), Karena mereka pasti senang melihat hal indah yang lewat"
Tae Sung sebal melihat mereka akrab dia lalu nyeletuk
"Salju dimana-mana sama!"
"Hey, Bung kamu kenapa asal menguping dan memotong pembicaraan orang", kata Jae In kesal.
Gun Ook merasa Jae In belum kenal dengan Tae Sung. Dia lalu pura-pura mengajak mereka bertiga saling berkenalan
"Namaku Shim Gun Wook", kata Gun Ook memulai.
"Aku Hong Tae Sung", kata Tae Sung.
"Dia Hong Tae Sung tuh", kata Gun Ook berbisik pada Jae In
"Tuan Hong kau ini punya banyak uang ya?", tanya Gun Ook lagi
"Ya tentu saja aku punya banyak uang!", kata tae sung sambil sebal melihat keakraban mereka (aku sama tae sung senasib nih wkwkwkwk)
Gonuk menyenggol Jae In dan menggodanya bahwa dia mungkin menemukan orang yang dia mau selama ini.
"Kamu ini mengejekku ya!" kata jae In mengancamnya. Gon uk puas bisa menggoda Jae In dia geli sampai hampir menjatuhkan minumannya. Tapi tak lama kemudian dia terdiam sesaat (ayo rela ga!)
Mereka tiba juga di tempat tujuan. Tae Sung langsung akan pergi lagi menjalankan misinya.
"karena kita pura-pura tidak saling kenal, kau datang saat kutelepon saja ya", perintah Tae Sung pada Gun Ook (susah susah kuliah jadi MBA hihihi ngelayanin anak badung ini, hehe duitnya gede tapi kayaknya wkwkwk)
Gun Ook tak lupa memberikan alamat workshop profesor dan bingkisan untuk profesor.
Gun Ook lalu bertemu Jae In, mereka lalu sama-sama pergi ke hotel mencari tempat menginap. Jae In sempat heran melihat barang bawaan Gun Ook yang cukup banyak (maklum bawain punya bos wkwkwk).
Hong Tae Sung berhasil menemui Prof. Ryu di workshopnya. Dia berkata kemari untuk topeng kaca itu, dia bilang dia menggantikan wanita yang dulu janji kemari. Tae Sung tak lupa memberikan bingkisan
"Ini ada oleh-oleh ala kadarnya"
"Wow soju korea!", kata Prof Ryu puas.
Tak lama kemudian Jae In datang ke workshop. Dia menanyakan prof Ryu pada seseorang di sana.
"Oh sensei (sebutan untuk guru/dosen) baru saja pergi bersama tamu yang tertarik pada topeng kaca"
Jae In panik dia segera lari ke luar.
"Sensei...sensei", teriak Jae In memanggil
Tapi mereka keburu pergi menjauh.
Jae In lalu mengejar mobil mereka dengan taksi. Salju sedang turun. Taksi berhasil mendekati mobil itu dan memberi tanda untuk berhenti. Jae In kaget melihat Tae Sung keluar dari mobil yang sama. Jae in bermaksud mejelaskan bahwa ada kesalahpahaman.
Tapi Tae Sung memotong pembicaraan. Akhirnya Jae In dan Tae sung berselisih dalam bahasa korea.
"Kamu tidak tahu harga topeng itu sangat mahal?"kata Jae In
"Aku tak peduli berapapun harganya"
Profesor Ryu tak mau ambil pusing, dia lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang tengah ribut.
Jae In kaget karena profesor Ryu pergi begitu saja meninggalkannya juga Tae Sung di sini.
Gun Ook sendirian di penginapan. Dia membereskan koper Tae Sung, menggantungkan baju-baju di oshire (lemari khas jepang), dan menyiapkan laptop. Setelah selesai Gun Wook duduk di kursi pojok. Dia tampak lelah dan menanggung banyak beban pikiran. Lalu Mone meneleponnya.
"Gonuk Oppa. Oppa mengapa aku yang selalu meneleponmu. Oppa sudah makan belum?", kata
(Mone baik gini, Oppa ngrasa bersalah ga ya?)
"Mone, kamu sudah makan?", Gun Ook mencoba sopan menjawab Mone
"Saya tadi makan pasta"
Gun Ook sudah terlalu lelah, tangannya terkulai, teleponnya terlepas dari tangannya dan jatuh ke lantai.
"Sedang apa Tae Sung Oppa di sana, sehingga belum pulang ke korea? Aku sangat merindukanmu."
Gun Ook membiarkan teleponnya begitu saja, dia lalu bersandar ke tembok dan memejamkan mata.
0 komentar:
Posting Komentar