Jae In mendengar penjelasan Detektif Gwak tentang Shim Gun Wook :
Gwak : Sebenarnya, Haeshin salah mengira Shim Gun Wook kecil sebagai Hong Tae Sung. Jadi ketika mereka tahu kalau salah adopsi, mereka segera menyingkirkannya.
Jae In : Maksudmu dilempar keluar ?
Gwak : Luka dipunggungnya juga karena waktu itu. Juga, Choi Sun Yong. Bahkan dia meninggal karena Hong Tae Sung.
Jae In ; Lalu wanita itu adalah...
Detektif Gwak tidak menjawabnya dan hanya menghibur Jae In, belum ada yang bisa dikonfirmasi jadi jangan menyerah.
Jae In linglung dan teringat kata2 Gun wook yang penuh dendam pada Haeshin, lalu memanggil namanya, Gun wook..Gun Wook..
Sementara itu Ny. Shin terus saja terganggu dengan pemantik api milik Gun Wook itu. Siapa yang terus saja mengirim ini padaku? Lalu ia teringat kata2 Gun Wook padanya sebelum ia menyiram air ke wajah Gun Wook.
Ny. Shin : Apa kau mau bermain2 denganku, bahkan ketika kau sudah mati? Iblis sialan! Apa kau pikir aku takut dengan trik-mu?
Detektif Gwak terus bertanya pada dokter jaga di RS mengenai pasien yang kemungkinan adalah Gun Wook. Dokter itu berkata ia tidak merawat pasien yang kecelakaan. Gwak bingung, tapi suster berkata kau yang bertugas malam itu. Gwak menunjukkan daftar pasien dan tanya bukankah ini tandatangan-mu? Dr. Kim Seong Jin? tapi dokter itu berkata itu bukan tanda tangannya. Aneh.
Gwak menelepon Jae In dan tanya apa ada yang aneh mengenai Shim Gun Wook akhir2 ini, karena kupikir ini bukan kecelakaan mobil biasa. Mungkin ada orang yang punya niat untuk mencelakai Shim Gun Wook, atau..apa kaupernah mendengar apa saja tentang Shim Gun wook dari Hong Tae sung atau Shin Myung Won dari galeri?
Jae In heran, apa mungkin..orang-orang Haeshin, aku tidak mencurigai mereka hanya aku ingin terbuka demi penyelidikan. Apa mungkin ada yang sengaja ingin melenyapkan semua jejak Shim Gun Wook.
Jae In teringat kata2 Tae Ra, aku mengirimnya untuk berlibur... Lalu Jae in langsung menemui Tae Ra.
Jae In ingin tahu kemana Tae Ra mengirim Gun Wook pergi. Tae Ra dingin menjawab mengapa ia harus mengatakannya pada Jae In.
Jae In : Apa Gun Wook benar2 pergi liburan? Mungkin kau tidak tahu dimana dirinya.
Tae Ra masih pura2 tenang dan bertanya apa sebenarnya maksud Jae In.
Jae In : Sudah lebih dari seminggu Gun Wook menghilang, tapi kau berbohong padaku dengan mengatakan kalau ia pergi liburan, dan..Tae Sung juga tidak mencarinya. Apa kalian ingin melenyapkan Gun Wook dari planet ini?
Tae Ra : Mengapa kau sangat mencemaskan Gun Wook ?
Jae in tidak tahan lagi dan menjawab, karena ia orang yang penting bagiku. Tae Ra terkejut, orang yang penting lalu bagaimana dengan Tae sung? Kita tidak sedang membicarakan Tae Sung sekarang! Jae In kesal.
Jae in lalu menyerang, apa Tae Ra tahu siapa dia sebenarnya? Tae Ra pura2 tidak mengerti. Jae in lalu berkata, anak yang kalian buang 20 tahun lalu.
Tae Ra tetap dingin dan berkata apa maksud Jae In dan ia baru mendengar tentang itu. Jae in tahu Tae Ra bohong, kau masih saja berpura2 padahal kau tahu yang sebenarnya, kan?
Tae Ra : Itu urusan keluargaku, kau tidak perlu ikut campur. Tolong keluar!
Jae In menggertak, mereka berkata Gun Wook...sudah mati. Mereka tidak tahu dimana Gun Wook sekarang setelah kecelakaan mobil. Apa Gun wook dipindah dari RS, atau...
Tae Ra tampak shock. Jae in melanjutkan, mereka menemukan ID Gun Wook dengan mayat itu yang diambil dari mobil yang kecelakaan itu. setelah itu aku tidak tahu.
Tae Ra menyadari sesuatu, apa mungkin...
Jae In sudah sangat marah dan sedih, suaranya gemetar, Jika keluargamu tahu siapa dia dan melakukan sesuatu padanya, aku tidak akan membiarkan-nya. Jae in lalu keluar, Tae Ra tertegun.
Tae Ra memutuskan untuk mendatangi ibunya, tapi kebetulan di dalam kantor, juga ada Sekretaris Kim dan kali ini Tae Ra mendengar percakapan mereka.
Ny. Shin memegang pemantik Gun wook dan bertanya mengapa sesuatu yang sudah dibuang bisa muncul lagi di depanku untuk kedua kalinya?
Kim : Itu saya juga tidak tahu.
Ny. Shin : Mengapa aku tidak bisa meneleponmu semalam? Apa kau yakin tidak menemui Shim Gun Wook atau apa?
Kim : Saya bahkan menghadapi bahaya demi membantu anda.
Ny. Shin : Jadi kau ingin menimpakan kesalahan padaku? Apa kau mengancamku?
Ny. Shin ingin menegaskan tidak ada yang melihat Gun Wook pada saat kecelakaan dan juga tidak ada yang membantu Sekretaris Kim. Kim menegaskan, aku tidak meninggalkan jejak, bahkan aku mengurus mobilnya.
Tae Ra langsung masuk dan berkata dia mati! Kepala Departemen Kim, aku ingin bicara denganmu. Ny. Shin menghalanginya dan meminta Kim pergi. Tae Ra ingin menahannya, tolong jawab pertanyaanku. Dimana Shim Gun Wook?
Ny. Shin : Tae Ra, kau. mengapa kau melakukan ini di jam kerja?
Tae Ra berkata kalau Gun Wook sudah mati. Ny. Shin pura2 terkejut, apa? Tae Ra heran, kecelakaan yang kalian bicarakan tadi, itu adalah kecelakaan Gun Wook kan? Jangan pura2 tidak tahu!
Ny. Shin menyangkalnya, Tae Ra apa kau ingin menyalahkanku dengan kata2 yang kukatakan ketika aku marah? Orang brengsek seperti dia bisa disingkirkan dengan beberapa sen saja.
Kim juga mencoba mengalihkan perhatian dengan berkata kalau ada anak buah President Hong yang kecelakaan mobil, dan karena Tuan Hong pingsan, maka Ny. Shin membantunya.
Ny. Shin ingin tahu darimana Tae Ra mendengar kalau Shim Gun Wook sudah mati. TAe Ra menjawab apa itu penting?
Biar saja kata Ny. Shin, ia sudah dihukum Tuhan. Dengan apa yang ia lakukan pada keluarga kita.
Tae Ra : Ibu! bagaimana ibu bisa berkata seperti itu pada seseorang yang pernah memanggilmu Ibu?
Ny. Shin : Kau..
Tae Ra tidak tahan dan ia pergi keluar. Ny. Shin menoleh ke Kim, bagaimana dia bisa tahu? Kim beralasan mungkin dia menyuruh orang mencari tahu, karena dia meninggal, jadi ada catatan kematian-nya, jadi ia mungkin menemukan itu. Sekretaris Kim pergi.
Tae Ra pergi ke auditorium dimana ia dan Gun Wook terkunci bersama dan mengenang saat2 mereka dan menangis, aku mencintaimu Shim Gun Wook...apa kau benar2 Tae Sung itu?
Tae Sung menelepon Jae In keluar dan ingin memberikan mobil baru dan sebuah galbijim (officetel= office dan hotel, apartemen diatas pertokoan, jadi semua fasilitas lengkap, mirip apartemen di Jkt yang bawahnya ada resto, cafe, gym, salon, dll.) Tapi Jae in tidak tertarik, aku tidak menginginkannya. Aku tidak bisa menerima hadiah seperti ini.
Tae sung heran mengapa kau tidak bisa menerimanya, mengapa kau aneh akhir ini? Apa karena Shim Gun Wook? Mengapa kau sangat perhatian padanya.
Jae In justru tanya apa kau tahu tentang dia? Dia ada di sisimu selama ini.
Tae sung : Aku tahu sesuatu tentangnya. Aku tahu ia mencoba mengambil alih Haeshin dengan memanipulasi Tae Ra.
Jae In : Apa itu yang kau pikirkan tentang Gun Wook?
Lalu aku harus berpikir seperti apa, bukan hanya Tae Ra, tapi Mo ne dan juga aku dimanipulasi olehnya. Jae In : Gun Wook adalah...orang yang dulunya ada di tempatmu.
Dia adalah Hong Tae sung yang ditendang keluar 20 tahun lalu oleh keluargamu.
Tae Sung shock : Apa katamu?? barusan..Jae in apa yang kau katakan..itu tidak masuk akal...bagaimana bisa Gun Wook adalah anak itu?
Tae Sung pergi dengan marah dan tidak percaya. Lalu ia mengingat semua kata2 detektif Gwak, lalu perkataan Gun Wook yang marah padanya...Karena kau seorang wanita sudah mati! Lalu ingat semua kata2 Gun Wook, hei Tae sung, aku tidak punya adik dan tidak niat menjadi kakak siapapun. Manusia akan datang dan mati sendirian.
Lalu...di bangsal RSJ, kita bisa menyaksikan Shim Gun Wook yang melihat dengan pandangan "gila" dan ingin meraih sesuatu di langit2. (Ok, ini saatnya Kim Nam Gil senang2 dengan akting gilanya, sigh...ya ..enjoy that.)
Mengapa dia tidak mengajakku berkelahi? Atau membunuhku misalnya. Apa yang sedang kau mainkan, Shim Gun Wook...
Tae Ra datang dan Tae sung menyerang kakaknya lagi menggunakan Gun Wook yang memanipulasi Tae Ra. Tapi Tae Ra tetap membelanya. Tae Sung : Apa kau mencintainya?
Tae Ra : Ya, aku tidak peduli, ia memanfaatkan-ku demi balas dendam atau ia ingin Haeshin, tidak masalah. Aku mencintainya. Tapi orang yang kucintai..apakah ia mati atau hidup ..tidak ada jejaknya. (Tae Ra ini pasti reinkarnasinya Seondeok.)
Tae Ra berkata kalau dia hidup, aku tidak akan mempedulikan yang lain-nya lagi. Mungkin Tuan Hong mendengar percakapan mereka dan tiba2 ia sadar. Ayah! Ayah!
Suara Gun Wook : Meskipun aku tidak bisa memanggil namamu, memukul dadaku dan membuatnya memar. Aku minta maaf karena menjadi orang yang seperti ini. Karena tidak bisa dekat denganmu. Aku mencintaimu. Karena aku tidak bisa mengatakan satu kalimat itu. Jae In. Aku kadang menangis sendirian. Aku benar-benar orang yang menyedihkan. setelah aku sampai di akhir dunia tanpa mendapatkan apa-apa. Aku mungkin akan menyesalinya kalau melihat-nya lagi. Aku minta maaf karena menjadi orang yang seperti ini.
Jae In pergi ke apartemen Gun Wook dan menangis ketika merapikan sepatu Gun Wook yang dulu pernah "menyelamatkan" dirinya. Jae In memandang foto mereka dan menangis, "Gun Wook-ah, kau harus segera pulang. Kau ada di mana. Kau akan pulang kan? Aku akan menunggumu, jadi..kau harus kembali, ya?!"
President Hong sadar dan kembali ke rumah. Ny. Shin berkata, Sayang, jangan terlalu cemas, karena aku sudah memberskan semuanya. Kau istirahat saja. Tae Ra juga akan menggantikan dirimu menjadi Presdir. Tae Ra dan aku akan melindungi Haeshin kita. Aku bahkan menghilangkannya (Shim Gun Wook) dari pandanganmu.
Siapa lagi yang akan kudukung untuk menjadi Presdir berikutnya? Tae sung? Tentu saja aku bisa menghentikan orang2 seperti mereka. Beraninya mereka mengincar Haeshin.
Tuan Hong tidak bisa bicara hanya matanya saja yang menunjukkan kemarahan, pembunuh! ke arah Ny. Shin. Ny. Shin : Ayo ke kamarmu sekarang, sudah waktunya tidur. Dan ia mendorong kursi roda Tuan Hong ke kamar.
Tiba-tiba....Ibu...Gun Wook kecil muncul dan itu membuat Ny. Shin menjerit ketakutan. (hihihihi...ibu...)
Ny. Shin : Dia sudah mati! Mati! Mati! Tae Ra bahkan berkata dia sudah mati! Manager Uhm tergopoh-gopoh mendatangai Ny. Shin dan menenangkannya.
Dan herannya..Tuan Hong terlihat senang dengan kepanikan Ny. Shin.
Di kantor, Tae Ra mendapatkan paket, ketika dibuka ternyata isinya rekaman pembicaraan Ny. Shin dengan Sekretaris Kim, untuk membunuh Gun Wook.
"Shim Gun Wook...Apa kau pikir aku akan membiarkan-nya begitu saja, setelah apa yang ia lakukan padaku? Itu adalah sesuatu yang harus dilakukan, bagaimana pun itu. Mengapa? Apa kau takut? Aku bukan orang yang sabar, ini adalah kesempatan terakhirmu, Kepala Departemen Kim."
Tae Ra terperanjat mendengar ini, akhirnya ia sadar, ibunya mungkin saja benar-benar membunuh Gun Wook. Dan tampaknya Ny. Shin juga menerima rekaman yang sama, sehingga ia murka dan memerintahkan untuk mencari Gun Wook. Shim Gun Wook. Shim Gun Wook. Cari semua RS di luar kota. Dia belum mati. Tidak dia mungkin didaftarkan atas nama lain, Hong Tae sung, Choi Tae sung, apapun namanya. Gunakan segala cara untuk menemukannya.
Tae Ra menemui ibunya dan memperdengarkan rekaman itu di depan Ny. Shin.
Ny. Shin : Darimana kau mendapatkannya?
Tae Ra : Ibu apa kau benar2 membunuh Gun Wook?
Ny. Shin tidak menggubris dan berkata ada pertemuan para direktur untuk membahas President baru. sepertinya sebagian besar direktur ingin Tae sung sebagai president baru. Tae Ra meledak, bukan itu yang kutanyakan padamu sekarang!
Ibunya diam saja, Tae ra tahu kalau kecurigaan-nya benar. Apa ibu meminta Sekretaris Kim membunuh Gun Wook?
Ny. Shin : Aku minta padanya untuk menyingkirkan orang brengsek itu dari pandanganku.
Tae Ra : Apa kau puas sekarang? Bagaimana kau bisa membunuh seseorang yang pernah menjadi anak ayah dan adikku? bagaimana bisa?
Ny. shin : Aku tidak membunuhnya, siapa bilang aku membunuhnya? Apa kau masih mempercayainya setelah kau dibohongi seperti itu?
Tae Ra menangis : Akulah yang paling merasa marah, benci, dan murka karena dia! Aku-lah yang rugi paling banyak karena dia! Dua saudaraku, ayahku, keluargaku kacau karena dia, jadi kumohon lepaskanlah dia..
Ny. Shin : Tae Ra bagaimana kau bisa jadi lunak seperti ini? Apa yang paling penting bagi kita? Haeshin! Haeshin! Jangan perhatikan yang lainnya lagi!
Tae Ra lemas dan ia membayangkan percakapan imajinasi dengan Gun Wook. Aku ingin bertemu denganmu, aku ingin bertemu denganmu, dimana kau? Jangan main-main lagi dan cepat keluar. Aku tidak peduli kalau kau memanfaatkanku, aku bahkan tidak peduli kalau kau memandang hina aku karena kebencianmu. Kumohon, datanglah padaku sekarang.
Jae in menyerahkan surat pengunduran diri. Detektif Gwak menelepon dan berkata kalau mereka sudah menemukan Gun Wook. Jae in lalu bergegas pergi. Gwak mengajaknya ke RSJ itu, dia memperingatkan Jae In untuk siap dengan apapun kondisinya.
Gun Wook mengingat kembali ketika ibunya memanggilnya makan, Tae Sung! ayo makan.
Jae In masuk ke kamar Gun Wook, Gun Wook-ah ....
Gun Wook bengong, berayun-ayun, meleletkan lidahnya : yah...
Jae In antara gembira dan sedih : Kau bersembunyi disini. Kau hidup.
Gun Wook : yah...
Jae In : Apa kau istirahat karena lelah?
Gun Wook : yah..
Jae In : Mengapa kau tidak bilang kalau kau punya kesulitan? Aku bisa meminjamkan bahuku...
Gun Wook seperti anak-anak lagi tapi tetap tahu namanya. Gun Wook mencoba menulis di dinding dengan jarinya. Jae In memberinya pena. Pena untuk Mo Ne waktu itu yang harus dicicil setahun.
Gun Wook : Huh? tidak keluar. Kemudian ia mencakar-cakar dinding dengan jarinya.
Jae in menghentikannya sambil menangis, mengapa kau melakukan ini, Gun Wook? Kau menyakiti dirimu sendiri. Hentikan.
Gun Wook melihat air mata Jae in dan mengulurkan tangan menghapus air matanya
Jae in tidak tahan dan memeluk Gun wook erat2, berkata sambil menangis, Ibu tidak menangis. Aku tidak menangis, oh anakku sayang, ibu tidak menangis.
Detektif Gwak mendatangi dokter, maaf tentang pasien di kamar 312.
Dokter : Oh Hong Tae sung.
Gwak : Hong Tae sung ?
Dokter : ya, dia datang karena kecelakaan mobil. Dia pendarahan tapi tidak serius. Dia terluka di kepalanya, tapi luka luarnya tidak terlalu parah.
Gwak heran, kalau begitu mengapa ia seperti itu? Dokter berkata karena ia mungkin menderita trauma psikologis. Keluarganya minta aku melakukan pemeriksaan menyeluruh padanya. Dan merawatnya dengan fasilitas yang lebih baik. Jadi kami merawatnya saja sampai sekarang.
Gwak : Keluarganya?
Dokter : seorang pria muda sesekali datang berkunjung.
Gwak : apa saya bisa mendapatkan no. telp-nya?
Jae In pulang dan melihat Tae sung menunggunya.
Tae Sung membujuk Jae In untuk kembali kerja. Jae in akhirnya mengaku, aku ingin berada di sisi Gun Wook. Tae sung berkata kau hanya berlebihan karena merindukannya, dan Jae in menjawab, mungkin Gun Wook melukaimu, tapi akulah orang yang membuat Gun Wook terluka. Aku kira Gun Wook membutuhkanku.
Tae Sung meyakinkan Jae In, kalau Gun Wook hanya ingin mengambil Jae in dari dirinya. Itu karena aku mengambil Sun Young darinya.
Jae In : aku tidak peduli.
Tae sung menangis karena marah : lalu bagaimana dengan aku??
Jae In : Aku ingin berada di samping Gun Wook, dan menjadi kekuatan-nya.
Tae Sung : Tidak..aku tidak bisa melepaskanmu.
Jae In : Maafkan aku.
Jae In minta agar Tae sung tidak mencintai wanita seperti dirinya. Tae sung memaksa memeluk Jae In dan dengan hati hancur mengaku, aku seharusnya menahan Sun Young, tapi aku tidak bisa melakukannya. Jadi aku janji pada diriku, kalau aku jatuh cinta lagi, aku tidak akan pernah melepaskannya, dan akan melakukan apapun keingan orang yang kucintai.
Jae in : Apa yang benar2 kuinginkan sekarang adalah agar kau membiarkanku pergi. Maaf.
Tuan Hong melotot pada istrinya. Ny. Shin heran, sayang? ada apa? Apa kau marah padaku? Karena aku tidak menemanimu? aku lelah mengurus banyak hal beberapa hari ini. Aku baru saja selesai mengurus Gun wook dan aku kira sekarang aku harus mengusir Tae sung dari keluarga ini. Aku tidak tahan dengannya.
Ny. Shin berbicara sambil mendekati Tuan Hong. Dan Tuan Hong bisa meraih pundak istrinya, membuat Ny. Shin teriak kesakitan. Sayang! Ada apa? Lepaskan aku, sayang ada apa denganmu? Manager Uhm!
Jae in memikirkan kondisi Gun wook dan Won in tanya apa keputusan kakaknya, siapa yang akan dipilih antara Gun Wook dan Tae Sung atau kakak masih menduakan mereka? Won in bahkan mengecek perjodohan kakaknya dengan Tae sung lewat golongan darah, ia mengecek ponselnya, kalian berdua sangat serasi dalam percintaan... Won In protes, jeez! Ada apa dengan alat ini? seharusnya tidak begini.
Kemudian Won in mengecek apa golongan darah Gun Wook tersimpan di ponsel atau tidak? (hahaha..aneh orang Korea ini, mereka serius sekali dengan golongan darah.) Oh ternyata type AB!
Jae in melepaskan jam tangan pemberian Tae Sung. Won in bersorak melihatnya karena akhirnya kakaknya memilih calon favoritenya. Jae in berkata apa dia terlambat mengambil keputusan? Won In membenarkan, tapi kalian bisa membuat awal yang baru.
Paginya, Agustus 3, 2010. Pemilihan Presiden Direktur Haeshin ke-27
Para direktur sudah melakukan voting dan hasilnya : Wakil Presiden Tae Ra, 15 suara dan Executive Direktur Hong Tae Sung juga 15 suara. Karena ini kami akan melakukan voting ulang. Tiba2 seseorang berkata suara direktur Hong Mo Ne belum diberikan karena beliau tidak hadir, dan saya mewakili beliau. Lalu orang itu menuliskan suaranya, dan ternyata (tentu saja) Mo Ne memberikan suaranya untuk Tae Sung.
Ny. Shin kaget, Mo Ne tidak akan melakukan itu. Mengapa ia harus memberikan suaranya untuknya padahal ia punya kakak (Tae Ra)? Tae sung menang dan akan diresmikan sebagai Presiden Haeshin menggantikan Tuan Hong.
Tiba2 Ny. Shin meledak, tidak bisa, ini omong kosong. Executive direktur Hong Tae Sung tidak berhak ada di posisi itu. Tae Ra malu dan menenagkan ibunya. Bahkan Tae sung juga berkata ia tidak tertarik dengan posisi itu.
Ny Shin : Aku tidak tahu bagaimana kau memanipulasi Mo Ne tapi kau tidak akan mendapatkannya.
Dewan direksi heran dan berkata Hong Tae sung adalah keturunan Tuan hong jadi dia punya hak untuk menempati posisi ini juga. Dia adalah pewaris Haeshin juga. Tapi akhirnya Ny. Shin berkata, sejak awal sebelum semuanya mulai, Executive Direktur Hong Tae Sung tidak memenuhi syarat dan juga tidak berhak dengan warisan ini.
Semua bingung. Apa ini, apa sih yang ia bicarakan..? Tae Ra membujuk, Ibu hentikan. Ibu?
Ny. Shin : Kau tidak punya hubungan apapun dengan Presiden Hong Jung Soo!
Tae Sung : Apa?
Ny. Shin : Aku berkata kau bukan anak kandung Hong Jung Soo!
Ny. Shin memperlihatkan laporan DNA itu dan berkata kalian lihat ini? Lihat ini? Aku menyiapkan ini kalau2 hal seperti ini akan terjadi.
Tae Ra merasa muak, Ibu kau keterlaluan.
Tae Sung juga berkata dia tidak pernah tertarik dengan posisi itu dan dia berencana memberikannya pada Tae Ra. Tapi kau bilang aku bukan anak kandung ayah? (Oh kasihan Tae Sung...)
Akhirnya rapat ditunda.
Tae Ra membaca laporan DNA itu : Laporan Test DNA July 29, 2010 Hong Jung Soo/Hong Tae seong
Hasil dari test Analisis Paternity DNA : TIDAK COCOK
Ibu, kalau menurut laporan ini, Tae sung bukan anak ayah, lalu siapa Tae sung yang asli? Ny. Shin berkata anak itu sudah mati 20 tahun yang lalu. Tae Ra heran apalagi ketika mendengar alasan ibunya, ia sengaja membawa masuk Tae Sung palsu karena tidak ingin menyakiti ayahnya dua kali.
Tae Ra tidak mengerti, jadi ibu membohongi semua orang?
Ny. Shin marah, itu semua karena ayahmu membuat kesalahan dengan memiliki affair. Akhirnya dia harus menanggung akibat dari kesalahan-nya.
Tae Ra : Apa ibu yakin bukan orang yang memberikan akibat itu pada ayah? Bukankah ibu sengaja membawa Tae sung palsu?
Ny Shin : Tae Ra kau..
Tae Ra : Kau benar-benar egois, jika kau bohong pada ayah, bukankah kau seharusnya menyimpannya sampai mati, mengapa mengungkapkannya sekarang? Apa ibu tidak mempertimbangkan perasaan Tae sung?
Ny Shin : Dia tidak memiliki setetespun darahku dan dia bukan anak suamiku. Mengapa aku harus memikirkannya? Aku sudah melakukan semua yang harus kulakukan untuk membesarkan dia!
Tae Ra : Kau tidak pernah menyayangi Tae sung, tidak sekalipun.
Ny. Shin : semua orang lahir dengan nasib yang berbeda, dan tempatnya bukan disini. Apa kau pikir dia berhak berada dalam keluarga kita?
Ok, cukup, Tae Ra muak, Ibu adalah penyebab semua yang terjadi dalam keluarga ini, aku lelah. Kau..bisa mengambil posisi presiden itu. Itu yang selalu ibu inginkan.
Tae sung sangat terpukul dengan kenyataan yang baru ia dapat. Dan ia ingat semua kata2 Ny. Shin.
Ok, now OST time........
Jae In masuk ke apartemen Gun Wook dan memasukkan banyak makanan ke kulkas Gun Wook. Aku akan membuat banyak makanan kalau kau pulang nanti. Aku akan bawa banyak makanan enak, jadi...kau harus pulang. Aku tidak peduli seperti apa keadaanmu. Aku tidak peduli kalau kau ketawa seperti idiot, aku bahkan tidak peduli kalau kau tidak mengenaliku, jadi...cepatlah kembali. Kita pasti akan makan bersama kali ini.
Ny. Shin mendengar kalau Shim Gun Wook ternyata masih hidup dan ia berkata kalau sumber masalah seharusnya dipotong dengan bersih. Ny. shin tidak peduli sekalipun sekarang Gun Wook sudah idiot. Dia mengirim orang untuk membunuh Gun Wook (lagi).
Tae Sung menemui Tuan Hong dan berlutut di dekatnya, mengambil tangan Tuan Hong dan tanya dengan gaya kekanakan : Ayah..aku masih bisa memanggilmu ayah, kan? Apa kau bisa mengijinkanku ada di sisimu sebentar lagi? Aku baru saja berusaha menjadi anak yang berbakti..aku belum punya kesempatan untuk melakukan apapun untukmu.
Tuan Hong tidak bisa menjawab, tapi melihat ke arah Tae sung dengan senyum lembut.
Ny Shin datang dengan So Dam. Apa ada yang masih kau inginkan?
So Dam langsung menghambur ke arah Tae sung, paman! Tae sung senang bertemu So Dam. So Dam, kau patuh pada ibumu kan?
Tae sung akhirnya merasa tenang setelah tahu kebenarannya dan ia berkata pada Ny. Shin ia mengerti sekarang mengapa Ny. Shin selalu kejam padanya. Ibu, aku..
Ny. Shin : Jangan panggil aku Ibu.
Tae sung tidak peduli dan terus bicara : Ibu..apa kau tahu mengapa aku tidak kembali pada ibu kandungku?
Ny. Shin : Aku yakin pasti karena uang.
Tae Sung : Bukan, karena kalian berdua paling tidak tidak pernah melemparku keluar. Jadi suatu hari aku akan membalas kebaikan kalian.
Ny. Shin : Aku tidak bisa kasihan padamu, karena kami sudah memberikan gaya hidup terbaik untukmu.
Tae Sung : Terima kasih, Ibu. Selama ini. Aku bahkan tidak menyadari kalau kau membesarkanku, dan yang aku lakukan hanya marah2. Aku seharusnya melakukan yang baik sejak semual. Aku tahu sejak hari pertama aku masuk ke rumah ini..kalau tidak seorangpun disini akan mencintaiku. Kalau tidak seorang pun akan menerimaku sebagai keluarga. Aku pikir mungkin karena kau sangat menyayangi anak yang sebelum aku..jadi aku menunggu. Jika aku tahu sejak dulu kalau tidak ada seorangpun disini yang bisa mencintaiku..itu akan menjadi lebih mudah.
Ny. Shin terlihat sedikit tersentuh dan berkata, ayahmu mencintaimu.
Tae Sung : Dari semua kata-kata yang pernah kau ucapkan padaku, itu adalah yang paling hangat.
Tae Sung akan pergi dan Tae Ra menyusulnya, Tae sung. Tae Ra memintanya makan dulu, tapi Tae sung menolaknya, lihat kau mulai mengasihaniku kan? Aku sekarang harus pergi sendirian. aku pergi.
Tae Sung menemui Jae In, kau mau kemana? Jae In sebenarnya mau ke RSJ untuk menjenguk Gun Wook dan membawa makan siang. Tae Sung tanya, apa aku boleh ikut? Aku juga punya banyak hal yang harus kukatakan padanya.
Pembunuh kiriman Ny. Shin sudah tiba di RSJ. Saya sudah tiba, Nyonya. Aku akan mengurusnya tanpa meninggalkan jejak.
Ny. Shin : Tolong pastikan kau mengurusnya dengan benar kali ini. Telp aku kalau sudah selesai.
Jae In dan Tae sung juga tiba di RSJ. Perawat menyapanya, anda datang lagi. Jae In : Halo.
Pembunuh itu jalan di lorong RSJ yang gelap, Gun Wook berbaring dan mendengar suara langkah kaki di tengah hujan. Tiba2 itu memicu suatu ingatan di kepala Gun Wook dan sesaat sinar matanya kelihatan seperti waras.
Jae In dan Tae sung sampai ke kamar Gun Wook dan kaget, Shim Gun Wook menghilang?
Ny. Shin masuk ke kantornya yang gelap. Ia akan membuka pintu kacanya dan menerima telp dari pembunuh yang ia kirim, ia kaget, apa Shim Gun Wook menghilang?
Kilat menyambar dan sinarnya menerpa kursi putar Ny. Shin dan itu cukup untuk memperlihatkan sesosok pria yang duduk di kursi Ny. Shin.
Ny. Shin shock, ia tidak percaya : Orang itu Shim Gun Wook! dia menunggu Ny. Shin ....
0 komentar:
Posting Komentar