Jin Soo panik dan tiba2 bel berbunyi. Suara Eun young : Ini aku, apa kau bisa membuka pintunya?
Jin Soo berkata pada Seung Yeon, katakan aku tidak disini dan langsung sembunyi ke kamarnya. Seung Yeon bingung tapi ia buka pintu juga..
Eun Young : Halo, ada apa mengapa memutar musik keras sekali? Mana penulis Lee?
Seung Yeon berkata Jin Soo pergi dan belum kembali. Eun Young : lalu kau memutar musik keras2 saat kau sendirian? Seung yeon beralasan dia sering latihan aerobic.
Eun Young : Kau latihan aerobic di tempat kerja penulis? Seung Yeon mengaku tidak seharusnya ia melakukan ini, tapi ia hanya merasa sangat tertekan hari ini jadi...
Eun Young minta Seung yeon membuat kopi. Eun Young bertekad akan membuat penyelesaian dengan penghianat itu hari ini. Eun Young minta Seung yeon membuat kopi, ayo..coba buat, panaskan airnya. Mulai.
Ternyata Seung Yeon memang kacau kalau membuat kopi. Eun Young : Itu benar2 kacau, ayo ikut aku. Eun Young mengajak Seung yeon turun ke cafenya.
Eun Young : Apa kau tahu bagaimana aku menjalankan cafe ini? Padahal aku sibuk dengan penerbitan? Ini Eun Young memberikan buku2, baca tentang pengalaman kakekku mengenalkan kopi dalam budaya kita.
Seung Yeon : Oh kakekmu adalah ahli kopi.
Eun Young : Waktu aku melihat orang sepertimu yang memperlakukan kopi tanpa berpikir, aku merasa mereka menghina dan mengejek kakekku.
Eun Young : Bacalah ini secepatnya dan tulis pendapatmu mengenai itu. Oh, dalam format review buku, ok?
Seung Yeon pusing, review buku? Eun Young berkata, jangan hanya mendengar Penulis Lee karena dia membayarmu. Penulis Lee kerja di perusahaanku, jadi karyawannya otomatis juga karyawanku.
Oya, laporannya harus dalam format : paling sedikit 10 lembar, A4, font 11, hari Jum'at diserahkan. Dan jangan menyisipkan gambar atau jarak di reviewmu untuk memenuhi halaman. Selamat bekerja!
Seung yeon hanya melongo dan berkata tidak heran mereka berteman, mereka sama saja...
Seung Yeon akan naik ke atas tapi bertemu dengan Dong Wook, manager cafe yang tidak bisa bicara. Seung Yeon menyapanya dengan bahasa isyarat, halo apa kabar, selamat bekerja dan Seung Yeon bangga dengan dirinya sendiri yang bisa mempelajari bahasa isyarat dengan cepat.
Ji Won ikut bersama Seung Yeon ke kantor Jin Soo : Lee Jin Soo! Jin Soo bisa ditebak tidak terlalu suka melihat Ji won, ada apa kesini pagi2?
Ji Won : Apa maksudmu? Aku datang karena aku merindukanmu. Terima kasih kemarin kau keluar dari taksi, kami jadi sangat akrab, bagaimana kau bisa membaca situasi dengan cepat, kau ini sangat menggemaskan...
Ji won mencubit Jin soo dan Seung yeon memberikan telepati pada Ji Won: Kau hebat! aku tidak kenal siapa kau tapi tolong cubit dia lagi....
Ji won berkata, apa kau tahu hari Rabu nanti Eun Young ulang tahun. Jin Soo : Benarkah? Ji Won berkata aku punya rencana, dengarkan..dan ia berbisik ke telinga Jin Soo. Jin soo merasa geli, katakan saja..tapi Ji Won berkeras mau berbisik ini rahasia.
Setelah itu Ji won tanya, apa pendapat Jin Soo? Apa kau pikir ia akan menangis karena senang?
Jin Soo : Aku pikir ia akan menangis darah. Ji won menunjukkan sebuah kalung yang mencolok dan tanya apa kira2 Eun Young akan berteriak kegirangan?
Jin Soo membenarkan, iya Eun Young akan teriak kesal.
Jin soo sebal dan menggunakan semua kesempatan untuk melarikan diri dari situasi itu. Jin Soo langsung bangkit ketika mendengar bunyi ponsel, padahal itu ponsel Seung Yeon! Jin Soo dengan cuek mengangkatnya di ruangan lain, maaf Kang Seung Yeon tidak ada sekarang, tolong telp 10 menit lagi.
Ji Won memandang Seung yeon dengan bingung, kau siapa? Mengapa kau masih disini?
Seung Yeon : Aku sekretarisnya. Ji Won heran : Sekretaris? wow..dia bahkan punya sekretaris! Dia pasti sangat terkenal sekarang.
Ji won bertanya berapa usia Seung Yeon, kau kelihatan masih muda. Seung yeon berkata ia 25 th. Ji Won tidak percaya, 25? aku kira dia mulai suka gadis2 muda. Hei Jika Jin soo menyusahkanmu, datanglah padaku. Aku punya banyak tips tentang dia, aku adalah kakak kelas Jin soo di SMU dan Universitas.(saranku, jangan dengarkan ..)
Seung Yeon : Ya, pasti
Ji Won : Kami suka jalan bersama selama kuliah..bersama Seo Eun Young dan istri Jin soo.
Seung Yeon : Istri-nya? Apa penulis Lee sudah menikah?
Ji Won : Bukan hanya menikah tapi juga bercerai. Apa kau tidak tahu?
Seung yeon tidak tahu, tidak ada berita yang seperti itu di internet. Ji Won berkata itu terjadi jauh sebelum ia terkenal.
Seung Yeon ingin tahu lalu sekarang apa yang dilakukan istrinya? Ji Won mau menjawab hanya tiba2 ponselnya berdering dan ia langsung pergi.
Di ruangan sebelah, Jin Soo mendengar semuanya dan wajahnya muram
Setelah Ji Won pergi ia berkata pada Seung Yeon, sekarang kau tahu wajahnya kan? Mulai sekarang, kau tidak boleh mengijinkan ia masuk tanpa ijinku.
Seung Yeon : Tapi bukankah ia sunbae-mu?
Jin Soo : Siapa? aku tidak pernah dekat dengannya.
Seung Yeon mengetik key word : perceraian penulis Lee Jin Soo di search engine. Tapi tidak ada hasilnya. Seung yeon sembunyi2 dan mengeluh mengapa Jin Soo terus saja melihat ke arahnya.
Tiba2 telp berdering, Seung yeon sibuk mencarinya, apa di keranjang sampah? Jin Soo menggeleng bukan keranjang sampah, aku membuangnya di satu tempat pagi tadi. Carilah.
Setelah Jin Soo selesai menelepon, ia mengajak Seung Yeon pergi, beres2 nanti saja, ayo kita pergi sekarang.
Seung Yeon : Pergi? kemana?
Jin Soo : Ke mall.
Jin soo membawa Seung Yeon ke counter baju dan minta gaun untuk Seung Yeon. Apa bisa mencarikan gaun untuk-nya?
Seung yeon bingung tapi ia mencoba gaun juga. Setelah keluar, pramuniaga memujinya tapi Jin soo tidak puas, itu terlalu besar untuknya. Pramuniaga berkata bagus kok, tapi Jin Soo berkata ia cocok pakai baju yang pas.
Jin soo minta agar Seung yeon diukur badannya. Dan Jin soo mengambil hasil ukuran badan Seung yeon (hm..dada kecil, pinggang besar, tidak ada lekukan sama sekali..)
Lalu Jin Soo menuju bagian tas dan koper, ia minta Seung yeon membungkuk sedikit. Seung Yeon tidak mengerti. Jin soo : Tubuh atasmu benar2 panjang..kalau dibandingkan dengan bahumu yang sempit. Badanmu ini aneh sekali.
Jin soo minta koper yang lebih besar. Setelah itu keduanya pulang. Masih belum mengerti apa tujuan Jin Soo. Seung Yeon berjuang membawa koper besarnya dan Dong Wook, manager cafe yang bisu itu membantunya.
Seung Yeon senang dan mengatakan terima kasih.
Sekarang Jin soo minta Seung Yeon melepas sepatunya. Apa? Jin Soo : Sepertinya kau perlu masuk ke dalam koper ini.
Seung yeon: Apa??
Jin Soo : Aku beli koper sesuai ukuranmu, jadi kau harus bisa masuk ke dalamnya meskipun sedikit sempit. hahahaha freak!
Seung Yeon : Mengapa aku harus masuk ke dalam koper? Seung yeon mulai ketakutan, apa gaun itu adalah gaun terakhirku? Apa dia membeli semua itu agar aku melakukan sesuatu yang gila?
Jin Soo : mengapa? Kau tidak mau? Bukankah kau yang ingin jadi profesional? Kau tidak pernah menurutiku.
Seung yeon : Iya..iya aku masuk, lihat..aku masuk.
Jin Soo : Kau tidak bisa asal masuk, kau harus pintar. Ayo masukkan kepalamu.
Seung Yeon : Ahhh..ah.aduh..!!
Jin Soo : Kau harus melipat dirimu dengan baik agar pas.
Seung yeon dalam hati : mengapa aku mau jadi sekretarisnya...apa aku kerasukan atau apa...aku bahkan tidak mabuk saat itu...
Jin Soo : Sialan..aku harus memasukkan kakimu. Lalu ia mengambil foto. Seung yeon teriak, apa?
Jin Soo : lihat kesini, kau perlu menelepon untuk memanggil bantuan (oh kayanya Jin Soo ingin mereka adegan buat novelnya, hmm I see...kalau aku bisa ngga ya masukin siapa gitu ke koper..hahaha)
Jin Soo terus saja bicara sendiri dan menyuruh Seung Yeon menekan ponselnya, hei lihat ini, ini tombol speaker, ingat letak-nya ya. Ayo coba menelepon. Ini. Aku tutup ya...(astaga Jin Soo menutup kopernya! haha..jgn ditiru di manapun, bisa kecekek hahaha...)
Seung yeon : tunggu..tunggu..Pak!! Aaahh..
Jin soo : Apa susah untuk bernafas?
Seung yeon sudah stress : LAKUKAN apa maumu! Aku saaaangat berterima kasih. Jadikan lakukan apapun yang kau inginkan...Ya, terima kasih banyak!!
Jin soo benar2 menutupnya dan berkata wow..ternyata benar2 cukup untuk satu orang!
Seung Yeon mau menelepon dan tiba2 keluarganya menelepon. Keluarga Kang sedang menghadiri resepsi di sekitar itu dan mereka ingin mengunjungi Seung yeon.
Nenek Kang berkeras mau berkunjung, Ayah Seung Yeon berkata ia tidak enak, takutnya Penulis Lee tidak akan suka. Mereka akhirnya masuk ke apartemen Jin soo.
Mereka sudah sampai pintu. Jin soo mencoba menarik keluar SeunG yeon, mengapa keluargamu kesini? Ayo keluar..Jin Soo menariknya. Seung Yeon teriak, sakit, aku tidak bercanda! sakit. Jin soo gagal mengeluarkan SeunG yeon dari koper.
Keluarga Kang gelisah mengapa dia tidak segera membuka pintunya? Penulis Lee..
Jin Soo : Sebentar! sialan aku tidak bisa membiarkan mereka melihat ini semua.
Seung Yeon : mengapa?
Jin Soo : Apa kau tahu bagaimana jika mereka melihat ini? Mereka tidak akan berpikir ini adalah adegan yang bagus kan?
Jin soo menarik Seung Yeon ke kamarnya, diam jangan bersuara, aku hanya akan mencoba membuat mereka segera pergi.
Seung yeon : pak..pak kau tidak tahu seperti apa nenek-ku...Tapi Jin soo sudah membuka pintunya, Seung Yeon melanjutkan, nenek akan tetap tinggal selamanya...
Dan benar saja, nenek Kang memaksa masuk dan bahkan memberikan hadiah buat Jin soo, sebuah cardigan! Jin soo menerimanya tapi tidak terlalu menyukainya.
Jin Soo berkata kalau Seung Yeon sedang tugas keluar dan tidak akan kembali sampai sore.
Keluarga Kang heran, tapi laptopnya ada disini dan bahkan organizer-nya, kemana dia pergi tanpa barang2nya?
Jin soo mengalihkan perhatian dengan meraih cardigan itu : wow..sepertinya ini akan pas untukku.
Seung Cheul menelepon Seung Yeon dan telp Seung Yeon berbunyi dari ruangan sebelah. Sepertinya ponsel kakak juga ada disini.
Seung Yeon berusaha meraih ponselnya, tapi ia kram jadi tidak bisa. Dan justru jatuh.
Keluarga Kang langsung bangkit, aku mendengar ada yang jatuh. Jin Soo berkata ia tidak mendengar apa-apa. Keluarga Kang mendesaknya untuk melihat, Jin soo akhirnya ke kamar tapi terhenti karena bunyi bel. (apa lagi ini..hahaha)
Jin Soo terpaksa membuka pintu dan Kang Seung Cheul menuju kamar karena bunyi ponsel yang terus berdering!
Seung cheul : Ayah, nenek, kakak disini.
Seung yeon : diam!, diam, diam..
Seung Cheul : kesini..kakak ada dalam koper.
Jin Soo hanya bisa membenturkan kepalanya berkali-kali ke pintu (banging head hahaha) dengan semua itu.
Ternyata yang membunyikan bel itu Eun Young. Ayah Kang tanya, apa? dia ada dimana? Eun Young melotot ke arah Jin soo (mengapa kau seperti itu)
Jin soo mencoba meluruskan situasi, ah..jangan salah paham, kami sedang melakukan percobaan, seseorang diculik dan dimasukkan dalam koper dan kemudian dibantai.
Ayah Kang : Di..dibantai? Apa kau tadi bilang dibantai? Nenek : Apa maksudmu dibantai?
Seung chul sama sekali tidak membantu, ia menjawab, ah seperti memotong ikan, nek. Artinya memotong orang seperti itu. Tambah rame kan?
Eun Young langsung mengambil alih kendali, perhatian!! Semuanya harap tenang dan tolong dengarkan perkataan-ku.
Nona Kang Seung Yeon, tolong keluar dari koper, keluargamu akan cemas, pasti akan lebih baik kalau adikmu membantu.
Eun Young melanjutkan, halo, aku presiden perusahaan penerbitan, Seo Eun Young. Aku penerbit dimana Penulis Lee bekerja. Agar semua bisa mengerti apa yang terjadi, aku harus meringkas isi novel baru yang sedang dikerjakan penulis Lee.
Novel penulis Lee akan dirilis musim gugur ini, ceritanya mengenai drama pembunuhan di Ulleungdo.
Eun Young mengarang cerita, ceritanya seperti ini, ada kasus pembunuhan berantai yang mengambil target turis wanita yang mengunjungi Ulleungdo untuk melihat keindahan musim gugur. Wanita2 ini diculik dan dimasukkan ke dalam koper mereka. Seorang mantan jaksa tinggal di pulau itu dan memiliki sebuah coffee shop.
Dsb...dll, akhirnya Eun Young berhasil meredakan suasana dan mengusulkan untuk minum kopi. Ayah Kang berkata, penulis itu..dia tidak normal
Eun Young bengong, dan ayah Kang melanjutkan, aku pikir memang aneh ketika ia minta kucing liar, tapi aku tidak menyangka akan sejauh ini, apakah ia ..(gila?) Ayah Kang memberi tanda dengan tangannya.
Eun Young menjawab, tidak sejauh itu..hanya sedikit...unik.
Ayah Kang tetap kesal, bagaimana ia bisa memperlakukan putri kesayanganku seperti itu? (oh I love you Chil Suk haha) Si brengsek itu...
Eun Young : Dia hanya lebih eksentrik hari ini, biasanya ia tidak separah itu.
Ayah Kang minta no, telp Lee Jin Soo.
Eun Young akhirnya duduk di apartemen Jin soo dan berkata : Ayo..katakan terima kasih padaku. Jika bukan karena aku, dia (ayah Kang) pasti sudah memanggil polisi untuk menangkapmu.
Eun Young : Pers akan tahu, "Penulis Lee Jin Soo berubah menjadi psycho." itu akan jadi keyword paling panas di internet. (wah harus cepat2 buat artikel nih dg kata kunci itu haha..)
Eun Young masih ada di apartemen Jin Soo saat tiba2 telp berdering. Eun Young yang mengangkatnya, lalu menyerahkan ke Jin Soo : Ayah sekretaris-mu. Mungkin kau benar2 akan dituntut..oh tidak.
Ayah Kang : Penulis Lee ini ayah Seung Yeon, aku tidak mengerti seni dan sastra jadi aku mungkin tidak akan mengerti tapi..maaf, aku tidak akan mengijinkan Seung Yeon kerja besok pagi.
Seung Yeon kaget dan mencoba merebut telp ayahnya, apa yang kau lakukan? Aku akan kerja..
Ayah Kang : Jadi penulis lee.
Seung Yeon : Ayah, oh ya ampun! Keduanya rebutan telp. Seung Yeon berhasil mendapatkannya dan menyerahkan pada Nenek Kang : nek, matikan telp.
Nenek bingung, Ayah Kang teriak, Ibu berikan telp-nya! Dan nenek tidak melakukan apa-apa.
Seung Yeon : Mengapa kau seperti ini ayah? Apa kau kira mudah mendapatkan pekerjaan? Mengapa kau melakukan ini jika kau tahu itu susah?
Dan semua percakapan itu di dengar oleh Seo Eun Young dan Lee Jin soo, mereka siaran langsung...
Inilah yang di dengar, Ayah Kang tanya apa penulis itu gila? Seung yeon menjawab tidak gila sepenuhnya, hanya sedikit gila. Ayahnya berkata banyak atau sedikit, gila ya gila.
Seung yeon berkata bukan seperti itu, aku sudah kerja beberapa hari dan dia..(hampir gila..) jadi, dia hampir gila, tapi belum sampai ke batas kegilaan itu.
Neneknya berkomentar, Lupakan semua itu. Apa kalian tidak bisa melihat dengan memandangnya? Bagaimana orang seganteng dia bisa gila?
Ayah Kang : Apa hubungan wajah ganteng dan gila? Ibu...
Eun Young geli mendengar percakapan mereka dan Jin soo berkata, ya seperti itulah keluarga itu, heboh.
Eun Young lalu tanya, apa besok Seung Yeon akan masuk kerja ya? Jin soo yakin pasti dia datang. Ada yang bagus tentang dia, dia itu bodoh.
Eun Young : Kebodohan itu bagus?
Jin Soo : tentu saja, kalau dia harus kerja denganku.
Paginya, Seung yeon datang. Jin Soo : kau benar2 datang? Bukankah ayahmu melarangmu pergi kerja?
Seung yeon berkata ia masih ingin melakukan pekerjaan yang baik.
Seung Yeon memberikan kopi, dan Jin Soo berpikir, kopi ini jadi semakin dekat dengan racun, benar2 bakat.
Jin Soo tidak tahan dan tanya, apa kau pikir aku ini gila atau tidak? Seung yeon kaget, maaf? Jin Soo : garis batas gila?
Seung Yeon heran, bagaimana kau bisa?
Jin soo memujinya, pemilihan kata2 yang hebat. Garis batas gila. Seung yeon berkata dalam hati, keluarkan saja amarahmu bukannya tersenyum seperti itu, kau penulis setan.
Sore itu, staf Eun Young mengajak Eun Young menghadiri pesta kejutan, President, ini hari ulang tahunmu, jadi semuanya berkumpul untuk merayakannya.
Staf Eun Young menutup mata Eun Young dan menuntun-nya ke tempat pesta.
Eun Young dengan keadaan tertutup matanya duduk di tempat terhormat, Jin Soo juga hadir hanya ia berkata akan terlambat. Dan tiba2 terdengar denting piano.
Senyum Eun Young langsung menghilang ketika mendengar suara penyanyinya, itu Ji won !
Ji won : aku akan membuka pesta ini. Setelah 3 tahun, lagu ini didedikasikan untuk gadis yang berpesta di sini, Seo Eun Young, happy birthday!
Ji Won menyanyikan lagu Kim Dong Ryul, judulnya, "Apa aku harus mengatakan "aku cinta padamu" lagi" hahaha..just heard Mi Saeng voice ...singing that song..
Eun Young sebenarnya mengalami mimpi buruk tapi ia maju dan memaksakan tersenyum, mengambil mic Ji Woo sehingga Ji won tidak bisa menyanyi lagi dan menyapa semua teman2 dan koleganya dengan ramah. (ya, tetap profesional..)
Eun Young berkata : Maaf mengganggu di tengah lagumu, Direktur Han. Eun Young minta foto2 masa lalunya tidak ditayangkan, melihat foto2 lama, membuatku merasa tua. eun young mengambil alih pesta dan membuat Ji Won sedikit terlupakan.
Setelah ada kesempatan, Eun Young melotot pada Ji Won : Kau tidak berhak menyanyikan lagu itu. Jangan pernah menyanyikan-nya lagi!
Ji Won : Apa kau tidak punya sopan santun, untuk mendengar lagunya sampai habis?
Eun Young menarik teman-nya, Byung Hee! Apa aku bisa bicara denganmu sebentar? Eun Young pergi ke rest room dan teriak2 benar2 kalap.
Byung Hee : tenang, tenang, ..tenang..
Eun Young : Apa ini? Apa yang terjadi? Mengapa si brengsek itu menyanyi disini? Dan mengapa kalian disini?? Siapa yang memanggil kalian?
Byung Hee : Han Ji Won.
Eun Young : Apa?
Byung Hee heran, jadi Eun Young dan Ji Won belum berbaikan? Eun Young murka, mengapa aku harus baikan dengan-nya!!
Byung Hee membela diri, tapi dia bilang kalian sudah baikan dan kami harus datang untuk menghidupkan suasana.
Eun Young : Hei, kau percaya apa katanya meskipun kalian tahu orang macam apa aku ??
Byung Hee : Aku kira itu benar, kalian sudah baikan lagi. Dia bilang kalian makan bersama dan kau sudah memaafkan-nya.
Ji Won yang merasa rencana-nya gagal total jadi tertekan dan mabuk, ia menelepon Jin soo, hei..kenapa kau tidak datang juga. Kau seharusnya membantuku, Eun young benar2 marah. Jin Soo menyanggupinya, iya aku akan datang sebentar lagi.
Ji Won mendatangi meja Eun Young dan membawa kalung untuk Eun Young. Teman Eun Young memuji kalung itu dan berkata sepertinya kau mabuk. Ji Won : Ya, karena Eun Young menembakkan laser dari matanya agar aku tidak mendekatinya.
Ji Won berkata wah kau dapat banyak hadiah, tunggu..aku juga sudah menyiapkan hadiahku. Kau tidak akan bisa memuaskannya apalagi karena kau sudah bersalah padanya. Jadi aku menyiapkan sesuatu yang benar2 bagus.
Eun Young ingin menghindari percakapan ini dan berkata : Ah, aku harus menelepon ke Amerika untuk masalah kontrak. Eun Young meninggalkan meja dan kembali ke kantornya.
Ji Won menyusulnya dan komen, kantormu belum berubah, kau perlu mendisain ulang kantormu ini sedikit, apa kau tidak bisa mengatakan terima kasih sekali saja?
Ji Won : seorang pria tidak bisa merayumu dengan uangnya.
Eun Young : Merayu? kau itu direktur elit, demi Tuhan.
Ji Won : Aku tidak bisa membuatmu terkesan dengan barang2 mahal, karena kau bisa membelinya sendiri. Bahkan bahasa Inggrismu juga bagus sekali, sampai rasanya sangat menjengkelkan.
Ji Won : Kau perlu mengalah sedikit agar seorang pria bisa merasa lebih baik.
Eun Young : Hei!
Ji Won : Aku ini direktur, kau tahu. Direktur. Apa kau tahu penghasilanku setahun? Mengapa kau tidak kencan dengan pria lain selama ini. Aku kira kau akan kencan dengan pria hebat setelah putus denganku.
Jin soo tiba di cafe dan tidak menemukan EUn Young. Teman2 Eun Young menyapanya dan berkata kalau Eun Young kembali ke kantornya.
Ji Won masih menyalahkan Eun Young, tidak ada pria yang berani mendekatimu kan? Alasan aku tidak bisa minta maaf karena kau. Kau membuatku kesepian.
Ji Won berkata Eun Young tidak mengerti bagaimana menjadi seorang gadis itu, pura2 lebih sibuk dan dingin.
Eun Young : Jadi? Semua ini salahku? Itulah mengapa kau selingkuh?
Ji Won berkata apa kau tahu berapa harganya ini? seraya menunjukkan kalungnya, aku beli ini karena kau! Lihatlah paling tidak kau bisa terlihat tergetar.
Ji Won : hei, Young Mi bahkan berterima kasih padaku ketika aku melakukan hal2 kecil.
Eun Young terluka mendengarnya, sangat, sampai ia menangis. Ji Won menyadari kalau ia sudah terlampau batas, menyebut nama Young Mi, dan ia minta maaf, aku sudah banyak minum, aku akan membeli obat untuk menyadarkan diriku.
Ji Won jalan ke pintu dan tepat saat itu Jin soo masuk. Otomatis pintunya kena langsung ke muka Ji Won dan Ji won knock out! KO! pingsan! dengan sukses.
Jin Soo panik, sunbae, kau tidak apa-apa? Sunbae? Ternyata Ji Won tidur.
Eun Young kesal, kau datang terlambat karena kau tahu dia menyiapkan semua ini kan? Brengsek, kalian pria sama saja.
Jin Soo : Oh ya? dia bilang kau akan teriak kegirangan karena mendapatkan ini.
Eun Young : Aku benci sekali, mengapa dia harus ada di gedung sebelahku? Aku ingin mengirimnya jauh ke tempat dimana aku tidak bisa melihatnya.
Jin soo : Apakah kau akan menghitungnya sebagai hadiah ulang tahun kalau aku mengirimnya ke tempat jauh?
Jin soo berkata tidak susah mengirimnya pergi. Jin Soo cari taksi dan memasukkan Ji Won kedalamnya. Membayar sopir taksi dan pesan untuk membawanya ke tempat jauh.
Sementara itu, Seung Yeon yang tadi ada di pesta terlalu banyak minum dan ia naik bis pulang. Manager Dong Wook duduk di belakang menjagai Seung Yeon. Seung Yeon tertidur sepanjang jalan dan turun dari bis setengah tidur.
Dong Wook jalan di belakang Seung Yeon dan menahan lengannya saat Seung Yeon hampir jatuh dan berkata, hati2. Lalu Dong Wook pergi.
Seung Yeon langsung sadar, dia bicara! Seung Yeon heran tapi ia pikir, ah ini pasti halusinasi, ia psti mimpi.
Paginya, Ji Won terbangun dan kaget karena beberapa ekor domba menjilati mukanya! hahahaha ternyata Ji Won ada di tengah padang rumput penuh domba gembalaan. Well, bagus lo scenerynya dan jangan pikirkan penderitaan Ji Won, dia perlu udara segar anyway.
Ji Won bingung (astaga dimana ini, ), tidak ada dompet, tidak ada ponsel, dan tidak ingat bagaimana ia bisa sampai ke sini. Ji Won jalan menyusuri jalan yang lengang dan melihat seorang nenek duduk di bangku. Nenek, apa kau tahu dimana ini? Nenek..
Nenek tua : Apa maksudmu dimana ini, ini Ui Ya Ji.
Ji Won tambah pusing, Ui Ya Ji dimana itu, apa itu Ui Ya Ji?
Nenek itu marah, Ui Ya Ji ya Ui Ya Ji, apa kau tuli atau apa?
Ji Won minta maaf, baiklah Nek, apa aku bisa pinjam telp? Nenek itu heran, apa kau tidak punya telepon yang dibawa-bawa itu? hahaha..Ji Won akhirnya dikasih koin oleh Nenek itu untuk telp di telepon umum. (100 Won saja nek hahaha...)
Sayangnya, Ji Won menjatuhkan koin itu dan menggelinding ke bawah bukit dan plung..masuk kolam. Ji Won : Ohhh..oh..
Ji Won harus jalan balik untuk pinjam uang lagi ke nenek...
Seung Yeon datang ke cafe pagi2 dan siap menyapa Dong Wook dengan bahasa isyaratnya, Jin Soo muncul dan tanya, buku ini ada berapa seri ya? Dong Wook menjawab semua pertanyaan Jin soo dengan lancar (baca : pakai bahasa biasa means Dong Wook tidak bisu)
Seung Yeon bingung dan mengejar Jin soo, um..Pak? bukankah orang itu bisu?
Jin soo yang heran, bisu? Seung Yeon berkata pekerja cafe berkata dia tidak bicara.
Jin Soo geli, kau pasti dikerjai mereka, karena Dong Wook itu pendiam.
Ji Won berhasil menelepon, dan ia telp Jin Soo. Jin soo : Sunbae? kau dimana?
Jin Soo bergegas turun ke bawah, Eun Young ada di halaman cafe, dan Jin Soo berkata, aku punya sesuatu yang lucu, tunggu sebentar lagi. (scene ini bagus hehe..saat Jin soo duduk di lengan kursi Eun Young, cute couple)
Eun Young tidak mengerti maksud Jin Soo, tapi kemudian ada taksi mendekat, dan ..Ji Won keluar dari taksi dengan amburadul (gimana sih..namanya juga dicium domba..), Jin soo langsung berkata sunbae! Apa yang terjadi?
Ji Won minta Jin Soo membayar taksinya. Jin soo melakukannya dan berkata aku cemas sekali karena kau menghilang.
Ji Won : Oh Tuhan, hal yang terjadi, ini adalah sesuatu yang hanya bisa terjadi di novel-novel. Aku bersumpah, aku ada di tengah pesta kemarin malam. Aku membuka mataku dan aku berbaring di tengah padang.
Ji Won : Oh tidak, aku tidak mengerti, apa yang terjadi?
Jin Soo : Hmm, aku tidak tahu. Mungkin kau diculik oleh UFO.
Ji Won : UFO?
Jin Soo : Apa ada penjelasan masuk akal yang lainnya?
Ji Won bingung tapi ia permisi pergi dan saat ia berbalik ia melihat Eun Young dengan wajah geli. Ji Won malu juga tapi ia memaksakan berkedip dan menjentikkan jari yang dibalas oleh Eun Young.
Setelah Ji Won pergi, Jin soo berkata dia kembali lebih cepat dari yang kuperkirakan, aku kira ia akan kembali sekitar nanti sore.
Eun Young : Kemana kau mengirimnya?
Jin soo : Dae Gwan Ryung?
Eun Young : Kau gila. Terima kasih, Aku tidak mengira akan datang hari aku mengucapkan terima kasih pada Penulis Lee. Aku suka hadiah ulang tahunku.
Jin soo : Ini baru yang pertama.
Eun Young : Apa ada yang kedua?
Jin Soo : Kau suka serial. Jadi tunggu saja.....
Kamis, 01 Juli 2010
Coffee House Page 3
Diposting oleh faith of me di Kamis, Juli 01, 2010
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar